Halo, Teman Sehat! Kamu sering mendengar atau mengalami tantrum pada si kecil? Apa yang kamu ketahui mengenai reaksi ini? Jika si kecil mengalami hal ini, sebaiknya jangan panik dan terbawa emosi, ya. Ada beberapa ciri dan penanganan yang bisa dilakukan saat si kecil mengalami hal ini. Yuk, simak penjelasannya disini!
Apa sih tantrum?
Temper tantrum sering ditemukan pada anak berusia 2-4 tahun, sebabnya mereka mencari perhatianmu, loh! Menunjukkan kekuasaan atau menginginkan sesuatu untuk dimiliki menjadi ciri kecilnya. Jadi, keadaan ini merupakan suatu luapan emosi si kecil yang ngga terkontrol.
Pada usia ini banyak konflik yang muncul seiring dengan berbagai kemauan anak. Hal ini disebabkan kurang pahamnya atau dipenuhi oleh orangtua, sehingga ngga jarang kamu merasa kerepotan pada tahap ini.
Bagaimana cirinya?
Secara umum ada beberapa ciri mengenal saat anak sedang menunjukkan perilaku tantrum:
- Si kecil tampak merengut dan mudah marah
- Perhatian, pelukan, atau dekapan khusus lainnya ngga memperbaiki suasana hatinya
- Si kecil mencoba melakukan sesuatu di luar kebiasaannya atau meninta sesuatu yang diyakini ngga akan diperolehnya
- Si kecil meningkatkan tuntutannya dengan cara merengek dan ngga menerima penolakan dari orang tuanya
- Si kecil melampiaskannya dengan menangis, menjerit, menendang, memukul, atau bahkan menahan nafas
Normalnya, tantrum hanya terjadi sekitar 30 detik sampai 2 menit. Tapi, perlu diwaspadai jika keadaan ini berlanjut sampai tingkat membahayakan si kecil atau orang lain.
Tindakan yang perlu kamu lakukan,
- Jika tantrum terjadi, maka biarkanlah si kecil melampiaskan emosinya. Tapi, pastikan bahwa segala sesuatu dalam keadaan aman, baik bagi anak, pengasuh, termasuk benda di sekitarnya.
- Segera evakuasi si kecil pada tempat yang empuk, seperti kasur maupun sofa. Jauhkan mereka dari benda yang rawan dirusak. Ada baiknya, peluklah si kecil dengan penuh kasih sayang.
- Jika si kecil meronta-ronta, memukul bahkan mencakar, orang tua harus tetap tenang dan berusaha mengontrol emosinya agar tetap stabil. Jagalah emosimu, jangan sampai memukul bahkan berteriak marah pada si kecil, ya!
- Jika hal ini terjadi di tempat umum, kemungkinan besar lingkungan akan memberikan reaksi negatif yang bisa memicu emosi orang tua. Oleh karena itu, jangan terpengaruh dengan reaksi disekitarmu, ya. Fokuslah untuk tetap sabar dan mengendalikan emosimu.
Nah, itulah beberapa penjelasan singkat mengenai ciri dan tindakan yang bisa kamu lakukan sata si kecil tantrum. Bagaimana Teman Sehat? Kamu bisa mencoba mengaplikasikannya, jika hal ini terjadi. So, jangan lupa bagikan informasi ini, jika bermanfaat, ya! Salam sehat!
Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP