Keluarga Sehat Solusi Cegah Stunting

Sahabat Sehat, stunting masih menjadi salah satu masalah gizi yang di hadapi oleh masyarakat Indonesia. Meskipun telah mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mencatat kejadian stunting di Indonesia di tahun 2021 masih cukup tinggi, yakni dengan prevalensi sebesar 24,4%.

Sampai saat ini, pemerintah juga masih berupaya dalam menjalankan program pencegahan stunting dan menargetkan angka tersebut bisa turun menjadi 14% di tahun 2024. Kira-kira apa sih yang bisa dilakukan buat mencegah stunting?

keluarga sehat cegah stunting

Dampak Stunting

Bukan sekedar membuat anak terlihat lebih pendek dibandingkan dengan anak lain seusianya, stunting ternyata punya dampak yang lebih besar, loh! Salah satunya, kondisi ini dapat membuat anak memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah karena pertumbuhan sel otak yang kurang optimal. Bukan hanya itu, dalam Acara BISIK (Bincang Sehat Asik) yang diadakan oleh Cita Sehat Foundation, dr. Irma Arniawati, SpA, menyebutkan bahwa kondisi stunting membuat anak jadi lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes melitus, dan penyakit jantung di masa mendatang.

Seperti yang diketahui, anak menjadi kunci emas dalam masa depan suatu negara. Angka stunting yang tinggi secara ngga langsung akan mengancam kualitas sumber daya manusia dan proses pembangunan kedepannya, termasuk pada kondisi sosial dan ekonomi penduduk. Jadi, jangan anggap remeh stunting ya, Sahabat Sehat.

Yuk Turut Serta dalam Cegah Stunting!

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemerintah juga masih gencar melaksanan program pencegahan stunting. Tentunya program ini ngga akan bisa berjalan tanpa adanya kerjasama dari masyarakat, termasuk Sahabat Sehat sendiri.

Upaya pencegahan stunting ini bisa kamu lakukan mulai dari diri sendiri dalam lingkup keluarga. Nah, kunci utamanya adalah dengan menjaga kualitas kesehatan dan status gizi, terutama bagi remaja perempuan, ibu hamil, menyusui, bayi dan balita.

Dalam sesi kali ini, dr. Irma juga menjelaskan bahwa penyakit infeksi menjadi salah satu faktor risiko penyebab stunting. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk melindungi bayi dan balita dari penyakit infeksi sejak dini.

Beberapa hal yang bisa dilakukan, yakni dengan memberikan ASI ekslusif, mengupayakan pemenuhan gizi seimbang, tuntaskan imunisasi, serta melakukan deteksi dan penanganan segera saat anak mengalami gejala penyakit. Disamping itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga ngga kalah penting buat dilakukan, loh!

Bisik Yuk bersama cegah stunting melalui sanitasi keluarga
Foto: Cita Sehat Foundation

Sahabat Sehat, mencegah stunting ternyata ngga sulit kan? Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesai. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indoenesia Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Diakses pada 31 Oktober 2022. http://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/

World Health Organization. 2016. Childhood Stunting: Context, Causes and Consequences: Conceptual Framework. Diakses pada 31 Oktober 2021. https://www.who.int/publications/m/item/childhood-stunting-context-causes-and-consequences-framework

Cita Sehat Foundation. BISIK – Ayah Bunda, Yuk Bersama Cegah Stunting Melalui Sanitasi Keluarga.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.