Authoritative Parenting, Bentuk Anak Berkarakter

Sahabat Sehat, ada banyak sekali tipe pola asuh yang bisa diterapkan untuk anak. Cara mengasuh dan mendidik anak akan sangat berpengaruh terhadap karakter yang terbentuk pada anak kedepannya.

Anak yang berkarekter kuat akan menjadikannya seseorang dengan kepribadian yang baik dan konsep hidup yang jelas. Authoritative parenting banyak direkomendasikan karena membentuk ikatan kuat antara orang tua dan anak. Ingin mengenal lebih jauh? Simak uraiannya berikut ini.

mengenal pola asuh autoritatif atau autoritative parenting
Foto: Pexels.com

Berbeda dari Otoriter

Seringkali pola asuh autoritatif dinilai sama dengan otoriter karena penyebutan istilahnya yang hampir sama. Faktanya, keduanya sangat berbeda. Pola asuh autoritatif atau authoritative parenting merupakan gaya pengasuhan yang dilakukan dengan afeksi tinggi dan tuntutan orang tua yang moderat, sedangkan otoriter adalah gaya pengasuhan yang ketat yaitu ditandai adanya tuntutan tinggi dengan respon orang tua yang rendah hingga langsung bereaksi jika anak melakukan kesalahan atau perilaku buruk.

Penerapan Pola Asuh Autoritatif

Maccoby dan Martin mengelompokkan jenis pola asuh dari dua dimensi yaitu kehangatan (responsivitas) dan kontrol (sifat menuntut). Pola asuh autoritatif dikenal dengan pola asuh warmth and control, sehingga efektif untuk mendidik anak. Orang tua berperan sebagai pendengar yang baik, meskipun tidak semua pendapat anak murni diterima karena ada batasan yang tegas untuk mengarahkan anak. Secara rinci, berikut penerapannya.

Membangun Komunikasi yang Hangat

Kolaboratif adalah ciri dari pola asuh autoritatif. Dalam hal ini, orang tua berpikiran terbuka dan bersedia memahami sudut pandang anak. Pada akhirnya, dapat terjalin komunikasi yang hangat di antaranya. Dengan komunikasi yang dekat dan aktif, orang tua dan anak bisa saling memahami dan tidak ada sekat untuk berdiskusi. Kontrol sosial akan lebih mudah dilakukan. Keterampilan sosial anak juga berkembang baik.

Membangun Lingkungan Suportif

Anak dengan orang tua responsif cenderung mengembangkan keterikatan di antara keduanya. Permasalahan internal dapat diminimalisir, sekaligus meningkatkan support system dalam keluarga inti.

Hal ini sangat mendukung anak berkembang optimal dengan kesehatan mental yang baik. dengan lingkungan yang supportif, anak mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter dengan baik.

pola asuh autoritatif
Foto: Pexels.com

Memberikan Otonomi kepada Anak

Pola asuh sangat menentukan bagaimana karakter dan prosesnya berkembang. Gaya pengasuhan autoritatif yang memberikan kebebasan atau otonomi kepada anak sangat bermanfaat untuk memberikan ruang supaya anak memilih hal yang disukai dengan cara yang ia mampu. Orang tua bisa memberikan pendapatnya sebagai pertimbangan setelah anak menentukan sesuatu agar lebih terarah.

Menentukan Batasan dan Konsekuensi yang Jelas

Hubungan responsif antara orang tua dan anak dalam gaya pengasuhan autoritatif bukan berarti memberikan kebebasan tak terbatas pada anak. Tetap ada batasan dan konsekuensi yang diberikan orang tua untuk anak, supaya terbentuk pola pikir dan karakter positif demi pengambilan keputusan yang bijak. Orang tua bisa memberikan peraturan disertai konsekuensinya, sebagai bentuk pembelajaran dari kesalahan.

Memberikan Penghargaan atas Pencapaian Anak

Selain memberikan konsekuensi karena kesalahan yang diperbuat, orang tua juga memberikan penghargaan atas pencapaian anak. Hal ini diberikan sebagai bentuk motivasi dan menghargai usaha anak untuk berkembang dan berproses menjadi lebih baik. Meskipun demikian, berikan penghargaan yang sewajarnya, yaitu dengan tidak berlebihan. Cukup berikan sesekali saja supaya anak ngge merasa ketergantungan terhadap reward tersebut.

Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari gaya pengasuhan autoritatif. Proses tumbuh kembang anak bisa lebih baik, mulai dari pencapaian akademik, perkembangan pola pikir, pembentukan karakter, hingga kemampuan bersosialisasi. Dilansir dari laman Alodokter, hasil dari pola asuh ini adalah membentuk anak menjadi pribadi bertanggung jawab, menghargai orang lain, pantang menyerah, dan berjiwa pemimpin.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Alodokter.com. 2020. Mengenal Pola Asuh Authoritative Parenting. https://www.alodokter.com/mengenal-pola-asuh-authoritative-parenting. Diakses pada 7 November 2022.

Halodoc.com. 2019. Sering Salah Kaprah, Ini Bedanya Pola Asuh Anak Otoriter dan Autoritatif. https://www.halodoc.com/artikel/sering-salah-kaprah-ini-bedanya-pola-asuh-anak-otoriter-dan-autoritatif. Diakses pada 7 November 2022.

Maccoby, E., & Martin, A. (1983). Socialization in the Context of the Famili: Parent-Child Interaction. In Mussen, P.H. & Hetherington, E.M, Handbook of Child Psychology: Socialization, Personality, and Social Development (4th ed., pp. 1-101). Chichester, New York: Wiley

Prasetya, Nanda L. 2020. Kenali 4 Jenis Pola Asuh Orang Tua. https://aido.id/health-articles/kenali-4-jenis-pola-asuh-orang-tua/detail. Diakses pada 7 November 2022.

Related Posts

  1. Orang tua berperan sebagai pendengar yang baik, meskipun tidak semua pendapat anak murni diterima karena ada batasan yang tegas untuk mengarahkan anak. Secara rinci, berikut penerapannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.