Sahabat Sehat, apakah kamu suka makan pasta? Makanan asal Italia yang satu ini memang punya banyak bentuk dan bisa diolah menjadi berbagai masakan yang lezat. Tapi tahu ngga kamu bagaimana pasta dibuat? Yuk, simak informasi berikut!
Pembuatan Pasta
Pasta sebenarnya dibuat dari tepung semolina, yaitu tepung yang terbuat dari gandum durum (Triticum durum). Berbeda dengan gandum biasa atau yang sering disebut gandum roti (Triticum aestivum), gandum durum punya kandungan protein yang lebih tinggi, tapi kandungan glutennya lebih rendah. Kandungan gluten yang rendah membuat adonan jadi ngga terlalu mengembang saat diolah, sehingga tepung ini kurang cocok digunakan untuk membuat roti. Tepung semolina sendiri memiliki kandungan protein antara 12,5% hingga 14,9%, sedangkan protein pada tepung terigu kandungan protein hanya sekitar 8-11%.
Pembuatan pasta dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pembuatan adonan, pembentukan adonan, dan pengeringan. Adonan pasta dibuat dengan mencampurkan tepung semolina dan bahan lainnya seperti air, garam, dan telur. Kemudian adonan pasta dibentuk sesuai dengan jenisnya dengan metode ekstrusi. Terdapat banyak sekali jenis pasta berdasarkan bentuknya, contohnya spaghetti, fettuccine, makaroni, fusilli, farfalle, penne dan masih banyak yang lainnya. Setelah adonan dibentuk atau dicetak, pasta dikeringkan dan dikemas.
Kandungan Gizi Pasta
Pasta merupakan salah satu menu dalam diet Mediterania yang dikenal sebagai pola makan yang sehat. Setiap 100 gram pasta mengandung energi sebesar 353 kkal, 68,1 gram pati, 10,9 gram protein, 4,2 gram gula, 2,7 gram serat, dan sekitar 1,4 gram lemak.
Pasta juga merupakan sumber karbohidrat dengan indeks glikemik yang tergolong rendah. Indeks glikemik merupkan ukuran yang menunjukkan berapa banyak karbohidrat yang bisa diubah menjadi gula oleh tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik, maka semakin banyak karbohidrat yang akan diubah menjadi gula dan membuat kadar gula dalam darah naik. Jadi, konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah bisa mengurangi risiko obesitas dan diabetes. Seperti yang sudah Sahabat Sehat ketahui, pasta terbuat dari gandum durum, dengan begitu indeks glikemik-nya lebih rendah dibanding produk dari tepung terigu seperti roti, pizza, dan sereal.
Pasta juga memiliki kandungan vitamin B1, B2, B3, dan mineral. Sayangnya proses perebusan dan pemasakan bisa membuat kandungan vitamin dan mineral dalam pasta berkurang. Tapi tenang saja, hal ini bisa diatasi dengan menambahkan susu, daging, keju, sayur, dan bahan lainnya dalam olahan pasta untuk menambah nilai gizi.
Jadi, sebenarnya pasta bisa menjadi salah satu pilihan sumber karbohidrat yang baik untuk menu makan sehari-hari kamu. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Sehat!
Sangat informatif! Terima kasih
dulu mikir pasta gak ada manfaat karena sama kek mie, ternyata fungsi nya sebagai karbohidrat ya, tapi tetep gak boleh makan banyak banyak