Sahabat Sehat pasti sering mendengar kata gluten. Saat ini, banyak perusahaan yang memberi label bahwa produknya memiliki klaim gluten free. Sebenarnya, apakah gluten itu? Apakah bahaya bagi kesehatan? Yuk, kupas sampai habis.
Mengenal Gluten
Gluten merupakan protein struktural dengan fraksi protein berupa gliadin dan glutenin. Biasanya, gluten ditemukan sebagai komponen alami pada biji-bijian, dan karenanya gluten sering ditemukan di berbagai produk seperti tepung. Gluten memiliki sifat viskoelastik, sehingga ketika tepung dicampur dengan air maka akan membentuk adonan yang kalis. Peranan gluten pada pembuatan makanan olahan cukup penting karena mampu memberikan elastisitas.
Gluten dalam Tubuh
Di dalam tubuh, makanan akan dicerna pada saluran pencernaan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil atau menjadi zat gizi yang lebih mudah diserap. Proses metabolisme melibatkan pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino, dipeptida, atau tripeptida yang akan diserap oleh enterosit. Tapi, ngga semua protein benar-benar dicerna. Prolamin gluten merupakan contoh protein makanan yang sulit dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Protein ini relatif resisten terhadap enzim proteolitik manusia di usus halus. Pencernaan yang ngga sempurna ini menghasilkan oligopeptida, dan pada individu dengan Celiac disease akan mengaktifkan respon imunologi.
Mengenal Celiac Disease
Celiac disease merupakan kelainan genetik berupa autoimun karena paparan gluten. Pada individu dengan Celiac disease, oligopeptida hasil pencernaan ngga sempurna akan mengaktifkan respon imunologi. Proses inflamasi yang menargetkan mukosa usus menyebabkan beberapa gejala seperti diare, penurunan perumbuhan, atau kegagalan pertumbuhan. Satu-satunya pengobatan yang aman dan efisien bagi individu dengan Celiac disease yakni diet ketat bebas gluten (gluten free).
Selain Celiac disease, terdapat pula kondisi lain yang membutuhkan perawatan akibat konsumsi gluten free yaitu alergi gandum dan non-celiac gluten sensitivity (NCGS). Alergi gandum merupakan reaksi imunologis terhadap protein gandum, sedangkan NCGS merupakan istilah yang mencakup satu atau lebih variasi imunologis, morfologis, atau simtomatik karena konsumsi gluten oleh orang yang ngga memiliki Celiac disease.
Apakah Perlu Mengonsumsi Gluten Free?
Saat ini memang banyak perusahaan mencantumkan klaim gluten free, dan seringkali produk tersebut dianggap lebih sehat. Tapi sebenarnya bagi individu yang bukan merupakan penderita Celiac disease, alergi gandum dan NCGS, keuntungan dari konsumsi gluten free masih kurang jelas. Terkait sindrom metabolik dan cardiovascular disease, ngga terdapat perbedaan yang signifikan. Begitu pula dengan penurunan berat badan, faktanya pada beberapa pasien Celiac justru mengalami kenaikan berat badan setelah mengonsumsi makanan bebas gluten.
Bagaimana Sahabat Sehat, semoga lebih paham mengenai konsumsi gluten free, ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Terima kasih untuk informasinya
Thankyou infonya!