Salam Sehat! Sering rasanya mendengar Sahabat Sehat sedang menjalankan program diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan (weight loss). Selain pengaturan pola makan, tidak jarang aktivitas fisik juga ditambahkan untuk mempercepat penurunan angka pada timbangan.
Namun, apakah fokus pada menurunkan angka timbangan itu baik? Atau sebenarnya Sahabat Sehat menginginkan penurunan berat hanya terjadi pada komposisi lemak yang tersimpan di dalam tubuh? Nah! Sebelum memutuskan akan fokus pada pengurangan berat badan (weight loss) atau pengurangan lemak (fat loss), baiknya simak ulasan ini.
Mengenal komposisi tubuh
Komposisi tubuh merupakan istilah yang sering digunakan oleh dokter, profesional kesehatan dan kebugaran. Istilah ini merujuk pada persentase lemak, tulang, dan otot dalam tubuh. Pengetahuan terkait komposisi tubuh dapat bermanfaat untuk Sahabat Sehat yang sedang mengatur diet harian, diet dengan tujuan tertentu, hingga mengatur jenis latihan fisik.
Massa lemak sendiri merupakan berat semua molekul lemak dalam tubuh seseorang. Sedangkan, Massa lean body atau massa bebas lemak adalah istilah yang merujuk pada molekul non-lemak dalam tubuh, termasuk di dalamnya adalah sebagian besar massa organ dalam, tulang, otot, serta semua air dalam tubuh.
Apa bedanya weight loss dengan fat loss?
Saat Sahabat Sehat berkeinginan untuk menurunkan berat badan, maka sangat mungkin yang akan berkurang bukan hanya komponen lemak saja, tetapi juga air dan otot. Sebaliknya, saat kamu berusaha menurunkan massa lemak, maka usaha tersebut hanya berfokus pada pengurangan komponen lemak di dalam tubuh.
Selain itu, fokus pada penurunan berat badan dapat mengakibatkan penurunan massa lean body dan memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh. Beberapa jenis dampak negatif yang bisa muncul di antaranya, yaitu penurunan metabolisme, mudah lelah, penurunan fungsi neuromuskular, peningkatan risiko pengendalian emosi dan kondisi psikologis, serta peningkatan risiko cedera.
Penurunan metabolisme setelah hilangnya massa massa lean body berpotensi mengalami peningkatan massa lemak dan menyebabkan perubahan yang kurang diinginkan dalam komposisi tubuh. Sementara itu, berkurangnya massa lemak secara berkelanjutan disertai dengan mempertahankan massa lean body dapat memberikan dampak sebaliknya.
Bagaimana cara membedakan weight loss dengan fat loss?
Penurunan massa lemak dan penurunan berat badan dapat dibedakan secara profesional dengan menggunakan perangkat/metode antropometri. Beberapa metode untuk mengukur kehilangan massa lemak.
Pertama timbangan lemak tubuh menggunakan bio-impedansi (mengetahui persentase lemak tubuh). Kedua menggunakan kaliper, caranya dengan mengukur lemak di area tertentu dengan menjepit lapisan kulit, seperti perut.
Ketiga dengan pita pengukur, dapat mengukur kehilangan berat badan pada bagian tubuh tertentu. Alat ini tidak secara spesifik menunjukkan ukuran yang hilang adalah lemak.
Keempat menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Pengukuran antropometri ini diakui oleh para profesional kesehatan untuk mengklasifikasikan berat badan seseorang. Jika IMT berkurang, seseorang dapat kehilangan lemak tubuh dan massa lean body.
Kelima dengan mengukur rasio pinggang-pinggul atau lingkar pinggang. Pengukuran yang dapat diperoleh dengan pita pengukur dan dapat memantau lemak di sekitar bagian tengah tubuh.
Berdasarkan uraian di atas, sudah jelas ya, alangkah baiknya Sahabat Sehat fokus pada penurunan massa lemak dibandingkan dengan penurunan berat badan. Kamu bisa memulai dengan mempelajari metode fat loss untuk mencegah kehilangan massa otot dan air di dalam tubuhmu. Salam sehat!