Waspadai Masalah Kesehatan pada Perempuan Usia 30+

Saat memasuki usia 30 tahun, perempuan mulai mengalami berbagai perubahan dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan. Beberapa masalah kesehatan mulai menunjukkan peningkatan risiko seiring bertambahnya usia. Nah, apa saja masalah yang sering dijumpai?

Foto: Freepik.com

Kanker payudara

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang perempuan. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 30 tahun. Faktor genetik, gaya hidup, dan paparan hormon seperti estrogen dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Beberapa gejala awal kanker payudara termasuk adanya benjolan di payudara, perubahan pada bentuk atau ukuran payudara, serta nyeri yang ngga biasa. Penting untuk melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin seperti mammografi.

Kanker serviks

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seksual dengan penderita. Perempuan berusia 30 tahun ke atas disarankan untuk rutin menjalani tes pap smear guna mendeteksi dini perubahan sel di leher rahim.

Vaksin HPV juga direkomendasikan untuk pencegahan infeksi yang bisa berkembang menjadi kanker. Pemeriksaan ini sangat penting karena kanker serviks sering ngga menunjukkan gejala pada tahap awal, serta deteksi dini dapat membantu pengobatan yang lebih efektif.

Masalah jantung

Risiko penyakit jantung pada perempuan meningkat setelah memasuki usia 30 tahun. Faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, serta gaya hidup ngga sehat dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah. Gejala penyakit jantung pada perempuan bisa berbeda dengan laki-laki, misalnya rasa ngga nyaman di dada, kelelahan yang ekstrem, atau sesak napas.

Foto: Freepik.com

Osteoporosis

Perempuan mulai mengalami penurunan kepadatan tulang setelah memasuki usia 30 tahun. Hal ini berisiko menimbulkan osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penurunan hormon estrogen menjelang menopause mempercepat proses penurunan kekuatan tulang.

Perempuan yang ngga mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, atau ngga aktif secara fisik, memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis. Olahraga beban dan asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang di usia ini.

Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 menjadi ancaman serius bagi perempuan di usia 35 tahun ke atas, terutama jika ada faktor risiko seperti obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, dan gaya hidup yang kurang aktif.

Gejala seperti sering merasa haus, kelelahan berlebih, dan sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal diabetes. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan sehat dan rutin berolahraga, dapat membantu mencegah atau mengendalikan kondisi ini.

Kesehatan mental

Tekanan kehidupan, baik dari segi pekerjaan maupun keluarga, serta perubahan hormonal yang terjadi menjelang menopause dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Perempuan lebih mungkin mengalami perubahan suasana hati, perasaan sedih yang mendalam, dan kelelahan emosional.

Mengenali tanda-tanda awal gangguan kesehatan mental dan mencari dukungan profesional, seperti konseling atau terapi, dapat membantu mengelola kondisi ini lebih baik .

Sahabat Sehat, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, menjaga pola makan sehat, serta menjaga gaya hidup aktif sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit yang rentan menyerang. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kualitas hidup di usia ini bisa tetap terjaga dan bahkan meningkat.

Referensi

National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). 2021. Women and Heart Disease.

American Diabetes Association, 2020. Type 2 Diabetes Risk Factors.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2023. Cervical Cancer.

International Osteoporosis Foundation. 2022. Osteoporosis Prevention.

World Health Organization (WHO). 2020. Breast Cancer Facts and Figures.

National Institute of Mental Health (NIMH). 2019. Women’s Mental Health.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.