Mengenal Resistensi Insulin

Sahabat Sehat, Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan akan terjadi lonjakan penderita diabetes sebesar 46% pada tahun 2045. Peningkatan ini didorong oleh pola makan yang ngga seimbang dan aktivitas fisik yang rendah. Karena perkembangan gejala diabetes yang lambat, seseorang dapat menderita penyakit tersebut tanpa menyadarinya. Diabetes bermula dengan timbulnya resistensi insulin. 

Foto: Freepik

Insulin, hormon penting dalam tubuh

Insulin merupakan salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas. Hormon ini berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah. Insulin bekerja dengan menurunkan kadar gula darah.

Setelah makan atau minum, tubuh akan mencerna bahan makanan dan mengubahnya menjadi glukosa untuk menjadi sumber energi. Glukosa ini kemudian diedarkan dalam darah, yang biasa disebut gula darah. Oleh karena itu, setelah makan, kadar gula darah akan meningkat. Saat gula darah tinggi, pankreas akan melepaskan hormon insulin ke dalam darah. Cara kerja insulin bisa dianggap seperti kunci pintu. Glukosa dalam darah perlu melewati pintu sel untuk bisa masuk.

Di sinilah tugas insulin, insulin akan ‘membuka’ kunci pintu sel supaya glukosa bisa masuk ke dalam sel. Setelah berpindah, glukosa lalu bisa dimanfaatkan menjadi energi. Perpindahan glukosa ke dalam sel ini ngga bisa terjadi begitu saja. Glukosa hanya bisa berpindah dengan bantuan insulin. Jika proses pemindahan seluruh glukosa sudah selesai, maka kadar gula darah akan kembali normal.

Apa itu resistensi insulin?

Resistensi insulin adalah kondisi saat sel tubuh terutama di otot, lemak, dan hati ngga bisa merespons adanya insulin. Saat adanya gangguan respons insulin, maka glukosa dalam darah ngga dapat masuk ke dalam sel. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak supaya gula darah tetap normal. Jika pankreas bekerja keras dalam waktu lama, maka sel-sel pankreas akan kelelahan dan akhirnya ngga mampu memproduksi insulin yang cukup. Kurangnya insulin berarti gula darah akan tetap tinggi. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus.

Foto: Freepik

Bagaimana resistensi insulin bisa terjadi?

Sampai sekarang, para peneliti belum bisa memastikan apa penyebab resistensi insulin. Namun, kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik diperkirakan menjadi faktor utamanya. Obesitas, terutama perut buncit, dapat menjadi salah satu penyebab resistensi insulin. Kelebihan lemak tubuh ini dicurigai menimbulkan peradangan yang mengganggu kerja insulin sehingga terjadi resistensi. 

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penimbunan lemak tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu tubuh menyeimbangkan kadar gula darah. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik meningkatkan respons sel tubuh terhadap insulin.

Sahabat Sehat, sangat penting mencegah diabetes sedini mungkin. Pencegahan diabetes dapat dimulai dengan mencegah resistensi insulin. Yuk kontrol berat badan dan tingkatkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Ditulis Oleh: 

Hafifah Rahmi Indita, S.Gz
Penulis merupakan alumni S1 Gizi Universitas Airlangga. Saat ini sedang menempuh pendidikan profesi dietisien di IPB University.

Referensi

Wondmkun YT. Obesity, Insulin Resistance, and Type 2 Diabetes: Associations and Therapeutic Implications. Diabetes Metab Syndr Obes. 2020 Oct 9;13:3611-3616. doi: 10.2147/DMSO.S275898

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/syc-20351193
Diakses pada 10 Januari 2024

https://idf.org/about-diabetes/diabetes-facts-figures/
Diakses pada 12 Januari 2024

https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/what-is-diabetes/prediabetes-insulin-resistance#:~:text=the%20normal%20range.-,What%20is%20insulin%20resistance%3F,help%20glucose%20enter%20your%20cells.
Diakses pada 11 Januari 2024

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.