Banyak orang beranggapan bahwa stroke adalah penyakit yang hanya dialami oleh orang tua, namun faktanya, stroke dapat menyerang siapa saja, lho! Termasuk usia muda yang mungkin tidak menyadari risiko kesehatannya.
Apa itu stroke?
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), stroke merupakan kondisi terjadinya penyumbatan aliran darah ke otak atau pecahnya pembuluh darah pada otak. Kondisi tersebut menyebabkan bagian otak menjadi rusak atau bahkan mati, sehingga berdampak pada kerusakan otak permanen, kecacatan dalam jangka panjang, atau bahkan kematian.

Mitos Fakta Terkait Stroke
Mitos: Stroke hanya menyerang orang tua
Anggapan bahwa stroke hanya menyerang orang tua membuat generasi muda kurang waspada terhadap faktor risiko stroke yang dapat dicegah, padahal stroke dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Hal ini dibuktikan dengan data dari Rumah Sakit Universitas Indonesia bahwa ada peningkatan kejadian stroke pada usia muda sebanyak 67% selama satu dekade terakhir lho Sahabat Sehat!
Mitos: Stroke pada usia muda hanya disebabkan oleh faktor genetik
Stroke pada usia muda tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik yang ditunjukkan dengan adanya riwayat stroke pada keluarga, namun dipengaruhi juga oleh faktor risiko
lain seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, fibrilasi atrium, Penyakit Jantung
Koroner (PJK), kebiasaan merokok, kurang olahraga, serta kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak. Berdasarkan beberapa faktor risiko tersebut, ternyata banyak faktor risiko stroke yang dapat dicegah dari penerapan gaya hidup sehat. Jadi Sahabat Sehat diharapkan bisa mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari merokok dan minum alkohol, manajemen stress, serta membiasakan diri untuk rutin berolahraga.

Mitos: Stroke datang tiba-tiba tanpa adanya gejala
Serangan stroke bisa terjadi tiba-tiba disertai dengan adanya gejala. Gejala stroke dapat
disingkat dengan slogan ”SeGeRa Ke RS”, dengan rincian sebagai berikut.
Senyum tidak simetris, orang yang terkena serangan stroke juga mungkin mengalami kesulitan menelan dan tersedak secara tiba-tiba. Gerakan separuh anggota tubuh melemah atau sulit digerakkan. BicaRa menjadi tidak jelas, tidak dapat bicara, atau bicara tidak nyambung. Kebas atau kesemutan pada separuh tubuh. Rabun atau terjadi gangguan penglihatan pada salah satu mata secara tiba-tiba. Sakit kepala hebat yang terjadi secara mendadak, seringkali disertai dengan gangguan keseimbanga. Selain itu, ada pula gejala tambahan, yaitu pingsan.
Jika Sahabat Sehat atau orang terdekat mengalami gejala awal stroke, Sahabat Sehat dianjurkan untuk segera ke rumah sakit. Jangan tunda untuk mencari bantuan medis, karena semakin cepat stroke ditangani, maka semakin besar peluang untuk pulih, mencegah komplikasi yang serius, serta mengurangi risiko kecacatan jangka panjang.
Pernyataan bahwa stroke bisa menghampiri siapa saja merupakan sebuah fakta ya Sahabat Sehat! Maka dari itu Sahabat Sehat diharapkan untuk melakukan pencegahan stroke sedini mungkin agar terhindar dari stroke maupun faktor risiko penyebab stroke.
Ditulis Oleh:
Sekarmirah Octila Abby, S.Gz
Penulis merupakan lulusan S1 Gizi UPN ”Veteran” Jakarta yang saat
ini sedang menempuh Pendidikan Profesi Dietisien di IPB University
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP