Mau Jantung dan Otak Sehat? Cek 3 Fakta tentang Diet Mediterania Ini!

Teman Sehat, pernahkah kamu mendengar istilah diet mediterania?

Nama diet ini berasal dari kata “Mediterania”, yaitu sebuah laut yang terbentang antara Benua Eropa bagian utara, Asia bagian timur, dan Afrika bagian selatan. Ada minimal 16 negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Nah, makanya, arti Diet Mediterania yang ‘ajeg’ ya ngga ada karena ada minimal 16 negara dengan kebudayaan, pertanian, agama, ekonomi, dan pola makan yang berbeda-beda. Tapi, ada beberapa kesamaan pola makan para penduduk wilayah Mediterania, yaitu:

  • Konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal yang tinggi
  • Minyak zaitun alias olive oil adalah sumber lemak tak jenuh yang penting dalam asupan sehari-hari
  • Daging, ikan, dan unggas dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang. Daging merah hanya dikonsumsi sedikit
  • Telur dikonsumsi maksimal 4 kali dalam seminggu
  • Wine dikonsumsi dalam jumlah sedikit hingga sedang

American Heart Association menyatakan bahwa mereka yang mengikuti pola makan penduduk wilayah Menditerania mengonsumsi lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan dengan mereka dengan pola makan orang Amerika pada umumnya.

Selain itu, ada lagi ngga sih pengaruh diet Mediterania buat kesehatan? Simak beberapa hasil penelitian ini deh, Teman Sehat!

1. Penyakit kardiovaskular

Studi PREDIMED (Prevención con Dieta Mediterránea) adalah studi besar yang melibatkan 7.447 orang yang berlansung pada 2003 hingga 2011 untuk mempelajari pengaruh diet Mediterania sebagai pencegahan penyakit kardiovaskular, yaitu penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

Ternyata, hasil studinya menggembirakan, Teman Sehat. Studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine menemukan bahwa dengan melakukan diet Mediterania dengan tambahan extra-virgin oil (minyak zaitun) atau kacang-kacangan (walnut, almond, hezelnut), bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung atau stroke sebanyak 30%.

2. Kanker payudara

Dengan menggunakan data dari studi PREDIMED, Estefania Toledo, PhD dan tim menemukan bahwa dengan konsumsi minyak zaitun yang tinggi (minimal 15% dari energi harian) , alias minimal 2 sendok makan, bisa menurunkan risiko kanker payudara. Hasil penelitian ini dimuat dalam JAMA Internal Medicine.

3. Fungsi kognitif dan memori

Tim peneliti dari Lewiz Katz School of Medicine, Temple University (LKSOM) baru-baru ini telah menemukan zat yang bisa melindungi fungsi kognitif, yaitu minyak zaitun, yang merupakan komponen penting dalam diet Mediterania.

Studi yang dipublikasikan dalam the Annals of Clinical and Translational Neurology ini menyatakan bahwa konsumsi extra-virgin olive oil alias minyak zaitun bisa melindungi memori dan kemampuan belajar. Selain itu, konsumsi minyak zaitun juga bisa menghambat terjadinya penyakit Alzheimer dengan mekanisme yang canggih.

Wah, ternyata minyak zaitun segitu hebat dan powerful-nya ya buat kesehatan. Kandungan lemak baik dalam minyak zaitun bisa melindungi pembuluh darah supaya ngga terjadi plak pada pembuluh darah dan berdampak pada penyakit jantung dan lain-lain. Nah, kebaikan ini ngga bisa kamu dapatkan dari lemak trans.

Apakah kamu tertarik buat melakukan diet ini? (agt&don)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.