Sahabat Sehat, jumlah penderita Covid-19 akhir-akhir ini kembali meningkat. Bahkan akhir Bulan November tercatat positivity rate Covid-19 mencapai 20,86% yang mana meningkat dari bulan sebelumnya. Nampaknya Covid-19 jenis varian baru Omicron XBB disinyalir menjadi penyebab naiknya kasus terkonfirmasi. Lalu seperti apa karakteristik varian ini? Apakah benar penularannya lebih cepat dibandingkan varian lainnya? Yuk, simak informasinya berikut ini!
Apakah lebih berbahaya?
Seorang ahli virus sekaligus wakil ketua Department of Molecular Microbiology and Immunology Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menerangkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Singapura belakangan ini terjadi pada orang-orang yang telah divaksin. Hal ini membuktikan bahwa varian Omicron XBB tetap bisa menginfeksi bahkan pada seseorang yang telah mendapatkan dosis vaksin sebelumnya.

Penelitian preliminari menunjukkan bahwa varian Omicron XBB ini lebih berisiko menginfeksi dibandingkan lainnya dan kebal terhadap antibodi yang berasal dari vaksin booster. Meskipun demikian, masih perlu studi lanjutan untuk menentukannya.
Di sisi lain, menurut Kementerian Kesehatan varian XBB lebih cepat menular, tetapi fatalitasnya tidak lebih parah dibandingkan varian sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19, namun tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit. Kemenkes menambahkan, bukan hanya varian XBB yang menjadi penyebab kasus Covid-19 saat ini, namun juga varian BQ.1. Keduanya mendominasi 100% kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini.
Tanda dan gejala
Munculnya mutasi virus merupakan sifat alamiah yang dipengaruhi oleh host (inang) dan lingkungan sekitar. Virus yang bermutasi kali ini tidak mengubah tanda dan gejala Covid-19 pada umumnya. Tanda dan gejala yang biasanya dialami penderita, berupa demam, batuk, lelah, nyeri otot, anosmia, dan diare.
Sahabat Sehat, cara pencegahannya pun masih sama, pastikan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari aktivitas di tengah kerumunan, melaksanakan vaksinasi lengkap, serta melakukan testing jika mengalami tanda dan gejala untuk mengurangi risiko penularan.
Apakah virus bisa berhenti mutasi?
Sampai saat ini Covid-19 varian Omicron masih terus berkembang menjadi beberapa varian yang berbeda. Varian XBB berasal dari kombinasi sub garis keturunan BA 2.10.1 dan BA.2.75 yang keduanya masih termasuk jenis Omicron. Ini artinya varian XBB memiliki bagian dari dua virus yang berbeda, menginfeksi host yang sama, dan saling menukar gen satu sama lain saat proses mutasi.

Meskipun demikian, mutasi Covid-19 tidak selalu menjadikan varian menjadi lebih mematikan atau lebih cepat menular. Akan tetapi, sebagian hasil mutasi terbukti lebih cepat menular karena perubahan spike protein yang menempel di sel host sehingga menyebabkan virus menginfeksi dan menyebar lebih mudah. Mutasi virus akan terus terjadi sebab hal ini merupakan siklus alamiah.
Nah, itu dia Sahabat Sehat, informasi tentang varian baru XBB yang berasal dari varian Omicron. Dosis vaksin yang telah didapatkan mampu mengurangi penyebaran virus sehingga risiko virus bermutasi juga semakin kecil. Jangan lupa tetap lakukan protokol kesehatan ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Dengan tetap menjaga kebugaran tubuh mungkin bisa menjadi pertahanan awal yang baik
sangat bermanfaat. Dengan tetap menjaga kebugaran tubuh mungkin bisa menjadi pertahanan awal yang baik