Sahabat Sehat, sudah lebih dua tahun pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Per 6 Juni 2022 yang lalu, dilaporkan terdapat empat (4) kasus subvarian COVID-19 yang baru, yaitu varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang pertama ada di Indonesia. Penyebarannya yang dinyatakan lebih cepat dibandingkan varian Omicron BA.1 dan BA.2, menyumbang jumlah kasus COVID-19 di Indonesia. Tiap harinya jumlah kasus COVID-19 terus bertambah secara signifikan di seluruh Indonesia.

Kenapa bisa terjadi?
Hal ini dikarenakan pandemi COVID-19 masih belum benar-benar hilang dari Indonesia atau bahkan dari seluruh dunia. Penyebaran COVID-19 yang cukup cepat, penangannya yang membutuhkan kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat, serta munculnya varian baru dari virus tersebut secara terus menerus menyebabkan seluruh masyarakat masih harus terus berjuang melawan COVID-19.
Apakah varian Omicron terbaru berbahaya?
Tahukah Sahabat Sehat, terdapat 58 negara yang telah terpapar Omicron BA.4? Yup, bahkan negara Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel memiliki jumlah kasus BA.4 terbanyak dari 58 negara lainnya. Sementara itu, untuk kasus Omicron BA.5 telah terjadi di 63 negara, dengan negara Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan yang memiliki laporan kasus terbanyak.
Nah, berdasarkan penelitian dari laporan kasus tersebut, tingkat keparahan dari varian Omicron terbary, yakni BA.4 dan BA.5 tidaklah seberat varian lainnya. Namun memang penyebarannya yang lebih cepat dibandingkan Omicron BA.1 dan BA.2 sehingga patut untuk diwaspadai.
Bagaimana gejalanya?
Kasus Omicron dikenal dengan gejalanya yang bersifat ringan atau bahkan ngga terlihat gejala sama sekali. Sahabat Sehat perlu tahu bahwa virus Omicron berkembang biak di saluran pernapasan. Bahkan 70 kali lebih tinggi dibandingkan varian awal maupun varian delta COVID-19.

Kondisi ini menyebabkan gejala yang mungkin timbul ngga jauh dari saluran pernapasan, antara lain batuk, nyeri tenggorokan, tenggorokan gatal, hidung tersumbat, maupun pilek. Gejala pilek tentu sangat sulit dibedakan dengan flu pada umumnya. Apabila Skamu mengalami gejala yang mirip, segera lakukan tes COVID-19 di layanan kesehatan terdekat, ya!
Lalu, apa yang perlu dilakukan?
Sudahkah Sahabat Sehat memenuhi dosis vaksin sampai lengkap? Jika belum, mari segera daftarkan diri di fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Apabila Sahabat Sehat telah menerima dosis vaksin secara lengkap, Sahabat Sehat wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin. Yuk terapkan 5M (Mencuci Tangan; Memakai Masker; Menjaga Jarak; Menjauhi Kerumunan; Mengurangi Mobilitas) pada kebiasaan sehari-hari!
Sudah vaksin apa masih bisa terpapar varian baru?
Vaksin COVID-19 memang bermanfaat untuk memperkuat imunitas tubuh dalam melawan COVID-19. Apabila Sahabat Sehat telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap, termasuk dosis ketiga atau booster, kamu tetap perlu mewaspadai adanya immune escape, ya. Bisa diibaratkan immune escape adalah kondisi ketika sistem imun tubuh sedang lengah, jadi virus memiliki kemungkinan untuk lolos dari perlindungan dan berhasil menginfeksi tubuh.
Jadi, yuk saling jaga, lengkapi vaksinmu dan perketat protokol kesehatan!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP