Siapa Takut Medical Check Up?

Teman Sehat, selama 50 tahun terakhir angka harapan hidup dan kesejahteraan mulai meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup laki-laki mencapai 69,44 tahun dan perempuan mencapai 73,33 tahun. Angka ini merupakan indikator dari tingkat kesehatan masyarakat suatu daerah. Salah satu cara mengecek kesehatan masyarakat yaitu dengan melakukan medical check up.

Pentingnya medical check up

Salah satu langkah efektif untuk meningkatkan angka harapan hidup yaitu dengan cara menerapkan pelihaku hidup sehat dan cek kesehatan berkala (medical check up). Hal ini perlu dilakukan, karena penyakit menular seperti malaria, demam berdarah dengue (DBD), tuberculosis (TB) masih mengancam masyarakat. Selain itu adanya trend penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes mellitus (DM), jantung koroner (PJK), stroke, bahkan kanker juga terus meningkat.

Ternyata ini tujuannya,

Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), sehat didefinisikan sebagai kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, bukan cuma ngga terdeteksi penyakit maupun kelemahan. Medical check up merupakan upaya preventif secara berkala dengan cara pemeriksaan menyeluruh terhadap individu yang tampak sehat.

Tujuan utamanya yaitu menyaring faktor risiko penyakit dan mendiagnosis penyakit asimptomatik (ngga bergejala) yang bisa diobati sedini mungkin. Kegiatan ini akan memberikan informasi yang tepat mengenai kesehatan diri, sehingga bisa melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengobatan maupun perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Inilah yang dilakukan,

Melakukan medical check up secara berkala, diperlukan pengetahuan dan kesadaran yang tinggi. Beberapa hal umum yang dilakukan ketika melakukan pemeriksaan, yaitu:

Pengukuran tinggi badan dan berat badan

Pengukuran tinggi badan dan berat badan diperlukan untuk perhitungan indeks massa tubuh (IMT), sehingga bisa menentukan status gizi. Apakah termasuk ideal atau berisiko mengalami penyakit, baik PTM maupun penyakit degeneratif (keturunan).

Rumus yang digunakan untuk perhitungan IMT adalah berat badan (kg)/tinggi badan (m)2. Tapi, perhitungan IMT ngga berlaku bagi ibu hamil, atlet, dan seseorang yang sedang mengalami penimbunan cairan baik pada perut maupun kaki.

Pengukuran lingkar perut

Pengukuran lingkar perut bertujuan untuk mengukur lemak perut. Hal ini disebabkan lemak perut yang berlebihan akan meningkatkan risiko sindrom metabolik, penyakit jantung, dan diabetes mellitus (DM). Batas aman lingkar perut bagi laki-laki yaitu 90 cm, sedangkan bagi perempuan yaitu 80 cm.

Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk mendeteksi secara dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Hasil pemeriksaan tekanan darah dikatakan normal, jika angkanya di bawah 140/90 mmHg.

Pengukuran kadar gula darah

Pengukuran kadar gula darah dilakukan untuk mendeteksi masalah diabetes mellitus (DM). Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan dengan pemeriksaan gula darah sewaktu, pemeriksaan gula darah puasa, pemeriksaan gula darah postpandial, dan kadar HbA1c.

Pengukuran kolesterol total

Pengukuran kolesterol total merupakan pengukuran dari kolesterol High Density Lipoprotein/HDL atau kolesterol baik, Low Density Lipoprotein/LDL, dan trigliserida. Hasil pemeriksaan kolesterol total dikatakan normal, jika angkanya kurang dari 200 mg/dl.

Pengukuran arus puncak ekspirasi

Pengukuran arus puncak ekspirasi dilakukan untuk mengetahui fungsi paru dan menilai kemampuan paru-paru. Sehingga jika ada gangguan pada organ ini, bisa ditangani lebih awal.

Deteksi dini kanker leher rahim

Cara yang paling umum dilakukan untuk deteksi dini kanker leher Rahim yaitu melalui pemeriksaan tes pap smear atau inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Hal ini dilakukan agar tanda gejala yang ngga diinginkan terdeteksi sejak dini.

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

SADARI bisa dilakukan oleh perempuan mulai usia 20 tahun. Tujuannya untuk mendeteksi secara dini adanya gejala kanker atau tumor payudara.

Kira-kira Teman Sehat termasuk yang sudah rutin melakukan medical check up atau masih takut medical check up? Jika kamu memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan ini, sebaiknya dimanfaatkan, ya! Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, loh!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.