Sleep Deprivation: Jangan Pernah Anggap Sepele!

Sleep Deprivation (SD) mungkin terdengar asing di telinga kamu, bukan? Tapi, Teman Sehat perlu loh, mengetahui apa itu SD. Karena SD ternyata berkaitan erat dengan masalah kesehatan yang muncul karena kekurangan tidur. Nah, yuk kenali lebih dalam tentang SD lewat tulisan ini. Check this out!

Apa itu Sleep Deprivation?

Sleep Deprivation (SD) merupakan istilah yang diberikan pada kondisi kurangnya tidur baik secara kualitas maupun kuantitas, baik disengaja maupun ngga disengaja. Lantas, apa bedanya SD dengan insomnia?

SD dan insomnia memiliki kesamaan dalam hal kurangnya kualitas ataupun kuantitas tidur. Perbedaannya yaitu, pada insomnia, penderita mengalami kesulitan untuk tidur meskipun mereka memiliki banyak waktu untuk tidur. Sebaliknya, penderita SD ngga memiliki cukup waktu untuk tidur dikarenakan kebiasaan dan kesibukannya.

Tekanan pekerjaan mengganggu waktu tidur
Foto: Unsplash.com

Tidur dan Kesehatan Tubuh

Meski tidur ngga terlalu menyita perhatian, tapi waktu tidur yang cukup itu baik untuk kesehatan, loh! Beberapa manfaat kesehatan dari tidur, yaitu :

  • mencegah timbulnya penyakit
  • mengontrol berat badan
  • mencegah risiko penyakit tidak menular (PTM)
  • mengurangi stres dan memperbaiki emosi
  • bisa berpikir lebih jernih dan memiliki produktifitas yang baik
  • mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain
  • mampu membuat keputusan dengan bijaksana
  • mencegah gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kurangnya tidur.

Apa saja penyebab SD?

Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan munculnya SD. Beberapa diantaranya yaitu buruknya kebersihan tempat tidur, gaya hidup, kewajiban pekerjaan, gangguan tidur hingga kondisi medis lainnya. Munculnya SD sering terjadi karena seorang individu dengan sukarela mengurangi waktu tidurnya untuk melakukan hal lain. Ini dia beberapa penyebab munculnya SD:

  1. Kebiasaan tidur yang buruk
  2. Sindrom fase tidur yang tertunda, gangguan tidur karena jet lag, dan tekanan pekerjaan.
  3. Gangguan dalam waktu tidur (insomnia dan gelisah)
  4. Dalam pengaruh obat-obatan

Pada anak-anak dan remaja SD bisa dipengaruhi oleh:

  1. Fase pubertas
  2. Munculnya gondok dan amandel dengan ukuran besar sehingga mengganggu pernafasan saat tidur
  3. Menderita gangguan ASD (Autism Spectrum Disorder)
Gangguan tidur
Foto: Unsplash.com

Tanda dan Gejala SD

Teman Sehat, untuk mengurangi risiko SD ada beberapa tanda dan gejala yang perlu kamu ketahui

  1. Merasa ngatuk di siang hari, terutama saat melakukan aktivitas tenang, seperti menonton TV atau membaca
  2. Suasana hati yang mudah berubah (mudah tersinggung atau mudah merasa tertekan)
  3. Mudah lupa dan sulit mempelajari konsep-konsep baru
  4. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau fokus pada tugas
  5. Penambahan berat badan.

Risiko yang muncul akibat SD

Gangguan tidur memiliki risiko yang berbahaya loh, bagi kesehatan kamu. Risiko yang mungkin mengancam kesehatanmu saat kamu mengalami SD yang berlarut-larut diantaranya munculnya penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan kesehatan mental, obesitas, gangguan imunitas hingga ketidakseimbangan hormon.

Meskipun banyak yang menganggap sepele, ternyata gangguan waktu tidur memiliki dampak yang besar ya bagi kesehatan. So, jangan pernah meremehkannya ya, Teman Sehat! Sebarkan info ini jika bermanfaat ya! Sehat Selalu!

Referensi

Better Health Channel. Sleep Deprivation
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/sleep-deprivation
Diakses pada 28 Mei 2021

Sleep Foundation. Sleep Deprivation.
https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation 
Diakses pada 28 Mei 2021

My Health Finder. Why is getting enough sleep important?
https://health.gov/myhealthfinder/topics/everyday-healthy-living/mental-health-and-relationships/get-enough-sleep#panel-2
Diakses pada 28 Mei 2021

American Thoracic Society. What is Sleep Deprivation?https://www.thoracic.org/patients/patient-resources/resources/sleep-deprivation.pdf
Diakses pada 28 Mei 2021

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.