Demensia merupakan penyakit berupa penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kemampuan kognitif yang menurun ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, dan aktivitas sehari-hari penderitanya. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa demensia itu berbeda dengan pikun yang merupakan penurunan kemampuan berpikir yang disebabkan pertambahan usia dan sifatnya ngga signifikan.
Demensia pada lansia ini bisa ditangani dengan terapi musik. Lalu, apa saja jenis demensia tersebut dan seberapa efektifkah terapi musik untuk menangani demensia? Simak uraian berikut ini.
Jenis Demensia
Dilansir dari alodokter.com, jenis demensia yang lebih sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular. Alzheimer adalah jenis demensia yang belum diketahui penyebabnya, namun perubahan genetik yang diturunkan orang tua diduga meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Selain faktor genetik, kelainan protein dalam otak diduga bisa merusak sel saraf sehat di otak. Demensia vaskular merupakan demensia yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Stroke berulang seringkali menjadi penyebabnya.
Terapi Musik untuk Penderita Demensia
Mendengarkan musik bisa membantu mengembalikan ingatan pada penderita demensia. Menurut Nina Kraus, peneliti dan ilmuwan saraf di Laboratorium Neuroscience Auditory Universitas Northwestern, hal tersebut dikarenakan terdapat hubungan erat antara sistem memori di otak dan sistem pendengaran. Suara berevolusi sangat lama dan berakar pada sistem saraf. Musik mampu menciptakan kenangan yang di dalamnya ada makna tersendiri dan selalu diingat.
Musik membawa pendengarnya merasakan, berpikir, mengingat, dan bergerak dengan suara, sehingga bisa membangkitkan ingatan yang sudah hilang. Salah satu penelitian di Ensiklopedia of Journal oleh Yulia dan Syafitria, mengenai pengaruh terapi musik pada fungsi kognitif lansia yang mengalami demensia memberikan hasil bahwa rerata skor kognitif lansia meningkat dari 17,1 menjadi 19,7 setelah menerima terapi musik.
Kini, terapi musik sudah dikenal sebagai salah satu media pengobatan penderita demensia di berbagai tempat. Dengan demikian, perlu untuk mengenal terapi musik lebih dalam dan memahami bagaimana menerapkannya secara efektif.
Apakah Efektif untuk Menangani Demensia?
Mengenai keberhasilan terapi musik dalam menyembuhkan demensia, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ngga sembarang jenis musik bisa menyembuhkan. Sahabat Sehat perlu mengetahui musik yang populer di jaman si penderita.
Musik populer akan lebih dikenali dan direspon lebih kuat dan cepat, sehingga bisa segera bersinergi dengan sistem saraf di otak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maria Chait, peneliti peran musik di otak dari University College London Ear Institute, bahwa respons terhadap lagu populer muncul pada sepertiga detik atau 300 milidetik.
Poin kedua, Sahabat Sehat perlu mengetahui lagu favorit atau lagu yang mempunyai makna tertentu bagi penderita. Hal ini akan mempercepat respons penderita terhadap lagu tersebut. Dengan demikian, ingatannya bisa lebih cepat kembali dan akan bertahan lebih lama.
Hal ini dikarenakan musik berhubungan dengan area emosional dan bahasa, sehingga lagu yang disukai atau bermakna, tentu mempunyai ikatan emosional tersendiri dengan penderita. Liriknya juga akan dikenal dan membangkitkan ingatan penderita. Terapi musik memang membantu menangani kasus demensia pada lansia karena bisa mendorongnya untuk lebih rileks.
Melakukan penanganan pada lansia yang menderita demensia memang perlu dipahami dengan baik. Dalam melakukan terapi musik pun, kamu perlu memperhatikan beberapa aspek agar prosesnya efektif. Meskipun demikian, penderita tetap memerlukan pemeriksaan rutin dan melakukan upaya penyembuhan yang dianjurkan dokter, seperti mengonsumsi obat sesuai resep serta menstimulasi kembalinya ingatan dengan aktivitas berpikir (membaca, bercerita, menggambar, merajut, dll.).
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
