Bantu Jaga Endurance Selama Bersepeda, Kenali Diet Ini!

Sahabat Sehat mungkin pernah merasa lelah ketika bersepeda 10 menit, ada juga yang bisa bertahan hingga 1 jam, bahkan lebih. Kenapa bisa begitu? Dalam dunia olahraga, termasuk bersepeda, ada istilah endurance atau daya tahan. Menurut Arimbi (2022) endurance merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas terus-menerus dalam waktu yang cukup lama.

Mengutip Febbraio dalam Jurnal Dunia Gizi endurance dipengaruhi beberapa hal, salah satunya yaitu diet makanan. Nah, diet makanan yang seperti apa sih? Let’s check it out!

die untuk tingkatkan endurance saat bersepeda
Foto: Pexels.com

Yuk ketahui pernyataan ‘badan dunia’ tentang bersepeda!

Tahukah Sahabat Sehat? Bersepeda menjadi salah satu aktivitas fisik yang dipromosikan oleh badan kesehatan dunia WHO, karena bisa jadi alternatif untuk tetap aktif, sekaligus mencegah dari beberapa penyakit seperti menurunkan risiko diabetes, stroke, jenis kanker tertentu, menurunkan risiko hipertensi dan obesitas. 

Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan United Nations, selain banyak manfaat untuk kesehatan, bersepeda juga dianggap sebagai alat transportasi terjangkau, andal, serta ramah lingkungan. Bagaimana? Tertarik bersepeda? Biar makin efektif, yuk simak diet berikut!

Diet makanan rendah glikemik 

Diet rendah glikemik pun sebenarnya tidak hanya dilakukan untuk menjaga endurance penggiat olahraga sepeda saja, namun juga pada olahraga lain. Hal ini berkaitan dengan Indeks glikemik yang menilai seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah. Indeks glikemik rendah diketahui mampu menurunkan produksi asam laktat, sehingga menurunkan risiko kelelahan otot dan membuat endurance atau daya tahan lebih baik.

Diet rendah glikemik berarti mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Makanan disebut indeks glikemik rendah apabila memiliki indeks glikemik kurang atau sama dengan 54. Contohnya seperti beras pulen, beras hitam, beras shirataki,  kentang, roti, kacang hijau, bayam, asparagus, kacang kedelai, tempe goreng, pisang raja, apel, pepaya, yogurt rendah lemak, dan lain sebagainya.

makanan dengan indeks glikemik rendah
Foto: Pexels.com

Prinsip dari diet ini adalah pilih sumber lemak sehat, penuhi kebutuhan protein, makan makanan kaya serat,  dan makan dengan potongan besar atau utuh untuk menghindari tingginya indeks glikemik. Jadi misal ada pilihan jus apel atau apel utuh, maka pilih apel utuh. Buah semakin matang juga menunjukkan indeks glikemik yang semakin tinggi.

Prinsip pola makan tersebut hanya gambaran umum saja, karena pengolahan, jumlah, dan jenis ketika makan juga bisa berpengaruh dengan indeks glikemik.  Kebutuhan gizi dan kondisi yang dibutuhkan tiap individu, baik zat gizi makro maupun mikro harus terpenuhi. Begitupula energi yang keluar harus seimbang dengan jumlah energi yang masuk atau dimakan.  

Bagaimana? Tertarik dengan diet rendah glikemik sebelum bersepeda? Perlu diingat bahwa diet rendah glikemik hanya salah satu bentuk upaya dari sisi pengaturan pola makan. Ada faktor status gizi, umur, aktivitas fisik, jenis kelamin, komposisi tubuh, genetik dan latihan yang bisa berpengaruh pada endurance, ya. Jika kamu seorang atlet sepeda, kamu bisa berkonsultasi lebih detail sesuai kondisi kamu dengan ahli gizi olahraga utnuk mendapat hasil yang maksimal.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Arimbi. 2022. Polimorfisme Genetik dan Performa Atlet. Buku Elektronik. Penerbit NEM.

Fauzi, E. R. (2019). The Potential of Low Glycemic Index Meals as a Factor to Enhance Endurance and to Prevent of Injury in Athlete. Jurnal Dunia Gizi, 2(2), 85-93.

United Nations. 2022. UN eyes bicycles as driver of post-COVID-19 ‘green recovery’. https://www.un.org/en/coronavirus/un-eyes-bicycles-driver-post-covid-19-%E2%80%98green-recovery%E2%80%99. Diakses 2 Juni 2022

World Health Organization. Physical Activity. https://www.who.int/health-topics/physical-activity#tab=tab_3. Diakses 2 Juni 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.