Tumbuhkan Cinta Puspa dan Satwa dengan Berkebun

Halo Sahabat Sehat! Sejak tahun 1993 tanggal 5 November ditetapkan sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Tujuan ditetapkan momen ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian masyarakat terhadap puspa dan satwa nasional. Menumbuhkan cinta puspa dan satwa, bisa dimulai sejak dini dengan melakukan dengan cara sederhana loh, seperti berkebun bersama anak. Kok bisa? Let’s check it out!

berkebun bersama anak
Foto: Pexels.com

Esensi cinta puspa dalam berkebun

Cinta puspa dan satwa berkaitan dengan keragaman hayati, mencintai beragam jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia. Lalu, apa kaitannya dengan berkebun? Berkebun bisa jadi implementasi sederhana untuk menunjukkan cinta puspa, loh.

Berkebun merupakan kegiatan menanam dan merawat tanaman di kebun, atau bisa juga di pekarangan. Bagi sebagian orang, kegiatan ini menjadi hobi atau momen melepas penat setelah hari kerja yang padat. Ngga hanya untuk dewasa saja, anak-anak pun cocok melakukan kegiatan ini. Anak bisa belajar mengenai hal-hal yang ada di lingkungannya, sekaligus menjadi awal mula untuk menunjukkan bahwa Indonesia punya banyak jenis flora yang patut dijaga.

Juga bermanfaat bagi kesehatan

Berkebun akan sangat bermanfaat untuk anak, mengingat usianya sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, khususnya usia 0-5 tahun yang merupakan waktu yang tepat untuk optimalisasi kecerdasan anak. Kegiatan yang termasuk aktivitas fisik ini bisa menjadi awal memulai kebiasaan hidup sehat, melatih fisik dan motorik anak.

Berkebun bisa jadi sarana belajar sambil bermain untuk melatih kesabaran dan tanggung jawab, serta mengembangkan kecerdasan naturalistik. Apa itu? Dikutip dari hasil publikasi Yaumi dan Ibrahim tahun 2013, kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi pola-pola alam. Siapa tahu anak nantinya berminat jadi ahli ekologi atau ahli lingkungan, kan?

berkebun bersama anak
Foto: Pexels.com

Tingkatkan interaksi anak dengan lingkungan 

Anak perlu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga melatih sosialisasi, juga supaya mengenal ragam tanaman dan bagaimana ekosistem berperan penting untuk kehidupan manusia.  Apalagi, pada era ini, paparan kecanggihan teknologi membuat mayoritas anak lebih suka bermain gadget yang bisa menurunkan aktivitas fisiknya.

Berkebun bisa jadi alternatif pengalihan supaya anak mampu meningkatkan interaksinya dengan lingkungan. Selain itu, berkebun bersama juga bisa membangun kedekatan anak dan orang tua, loh. Perbanyak interaksi dengan anak akan membantu perkembangan sosial emosionalnya.

Tips berkebun bersama anak, kamu bisa mulai dengan menanam tanaman tertentu dan memberikan anak instruksi untuk melakukan hal sederhana, misal membantu menyekop tanah, menaruh benih, atau menyiram tanaman. Jangan lupa untuk menjauhkan anak dari alat berbahaya, ya!

Nah, Sahabat Sehat bisa memanfaatkan momen Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dengan berkebun, sekaligus untuk menumbuhkan cinta anak terhadap lingkungannya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Balai KSDA Kalimantan Selatan. 2020. Refleksi Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3345. Diakses 1 November 2021

Herdianing,M. (2014). Desain Sarana Berkebun dan Bermain untuk Anak Usia 4-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak. ITB. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa dan Desain, 1, 1-10.

Rahmawati, M., & Latifah, M. (2020). Penggunaan Gawai, Interaksi Ibu-Anak, Dan Perkembangan Sosial-Emosional Anak Prasekolah. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(1), 75-86. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/26867. Diakses 1 November 2021

Yaumi, M., & Ibrahim, N. (2013). Pembelajaran berbasis kecerdasan jamak. Jakarta: Kencana.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.