Inilah Perbedaan Picky Eater dan Selective Eater pada Si Kecil

Halo Teman Sehat! Tahukah kamu? Kebiasaan pilih-pilih makanan atau penolakan terhadap makanan tertentu merupakan bagian dari kecenderungan makan (food preference) si kecil. Berdasarkan kelengkapan kelompok makanan yang dikonsumsi, kecenderungan makan si kecil dibagi menjadi 2 kelompok yaitu picky eater dan selective eater. Apa yang membedakan keduanya? Yuk, simak penjelasan di sini!

Apa itu picky eater?

Picky eater merupakan sikap si kecil yang masih mau mengonsumsi berbagai jenis makanan baik yang belum ataupun sudah dikenalnya tapi menolak untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup. Selain jumlahnya, sikap ini juga mencakup masalah tekstur dan rasa makanan.

Sikap ini masih termasuk fase yang normal dalam perkembangan si kecil. Anak yang picky eater akan menolak makanan tertentu, tapi masih mau mengonsumsi makanannya, minimal satu jenis dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur, buah serta susu. Meskipun si kecil menolak mengonsumsi nasi, tapi masih mau mengonsumsi roti atau mi.

Apa itu selective eater?

Selective eater merupakan sikap si kecil menolak semua jenis makanan pada kelompok makanan tertentu, seperti menolak semua makanan sumber protein. Sehingga, risiko si kecil mengalami kekurangan zat gizi makro maupun zat gizi mikro, bisa terjadi. Biasanya, sikap ini terjadi pada anak yang memiliki gangguan perkembangan tertentu, seperti kelainan pada pencernaan (gastrointestinal), gangguan menelan, dan sebagainya.

Bagaimana cara mengatasinya?

Salah satu upaya pencegahan picky eater yaitu dengan melakukan pengenalan makanan baru sejak usia dini. Pengenalan ini akan memberikan beberapa prinsip, seperti:

  • Menyajikan makanan dalam porsi kecil,
  • Menyajikan berbagai jenis makanan meskipun bukan makanan kesukaan orang tua,
  • Menyajikan makanan baru kepada si kecil sebanyak 10-15 kali yang bisa disajikan di piring orang tua untuk pengenalan awal,
  • Menyajikan makanan di meja dengan jarak yang bisa dijangkau oleh si kecil, tanpa menawarkannya terlebih dahulu,
  • Mengondisikan suasana makan yang menyenangkan, sehingga si kecil mengekspresikan ketertarikan pada makanan,
  • Menghentikan konsumsi makan, jika si kecil merasa mual dan mencoba makanan yang lebih mendekati disukai anak.
  • Mencampurkan sedikit makanan baru dengan makanan yang disukai anak kemudian perlahan meningkatkan proporsi makanan baru
  • Menyikapi asupan makanan anak dengan sikap dan pikiran yang nertral dan tenang
  • Jangan mengenalkan makanan pada anak saat sakit seperti pilek atau diare
  • Menyajikan makanan sampai anak terbiasa dan bisa menerima makanan tersebut

Nah, sekarang Teman Sehat pasti sudah memahami perbedaan antara picky eater dan selective eater serta cara mengatasinya. Semoga informasi di atas bisa membantu kamu untuk menghadapi si kecil yang suka pilih-pilih makanan, ya!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.