Halo Sahabat Sehat! Apakah kamu pernah mendengar penyakit Japanese Encephalitis? Penyakit yang disebabkan oleh virus ini bisa sebabkan radang otak. Nah, untuk lebih mengenal virus tersebut dan penyakit yang disebabkannya, yuk simak artikel berikut!
Kasus infeksi Japanese Encephalitis
Kasus terdokumentasikan pertama kali di negara Jepang. Insiden penyakit klinis tahunan bervariasi baik di dalam maupun di negara endemik, berkisar antara kurang dari 1 hingga lebih dari 10 per 100.000 penduduk atau lebih tinggi selama wabah.
Ensefalitis Jepang terjadi terutama pada banyak orang bagian Asia dan Pasifik Barat, khususnya di pedesaan daerah. Infeksi virus ensepalis menjadi salah satu penyebab utama radang otak. Ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi (terutama Culex tritaeniorhynchus). Virus ini ada dalam siklus penularan antara nyamuk, babi dan/atau burung air (siklus enzootic).
Sebuah tinjauan literatur memperkirakan hampir 68.000 kasus klinis Japanese Encephalitis (JE) secara global setiap tahunnya, dengan sekitar 13.600 hingga 20.400 kematian. JE sering menyerang anak-anak. Kebanyakan orang dewasa di negara endemik memiliki kekebalan alami setelah terinfeksi pada masa kanak-kanak, namun individu dari segala usia mungkin akan terkena dampaknya.
Tanda dan gejala terinfeksi Japanese Encephalitis
Kebanyakan infeksi JE bersifat ringan (demam dan sakit kepala) atau tanpa gejala yang jelas, namun sekitar 1 dari 250 infeksi menyebabkan penyakit klinis yang parah. Masa inkubasinya antara 4–14 hari. Pada anak-anak, nyeri gastrointestinal dan muntah mungkin merupakan gejala awal yang dominan. Penyakit yang parah ditandai dengan demam tinggi yang cepat, sakit kepala, leher kaku, disorientasi, koma, kejang, kelumpuhan spastik, dan akhirnya kematian. Tingkat fatalitas kasus bisa mencapai 30% di antara mereka yang memiliki gejala penyakit.
Dari mereka yang bertahan hidup, 20%–30% menderita gejala sisa intelektual, perilaku, atau neurologis permanen seperti kelumpuhan, kejang berulang, atau ketidakmampuan berbicara. Salah satu cara mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
Vaksin Japanese Encephalitis
Penyakit ini dapat dicegah dengan menggunakan Vaksin Japanese Encephalitis (JE). Secara umum, ada beberapa kondisi reaksi dari vaksin, yaitu nyeri dan kemerahan atau bengkak dibagian yang telah dilakukan suntikan, dan ini hal biasa dialami setelah vaksinasi JE. Beberapa orang, khususnya anak-anak, bisa mengalami demam. Sedangkan, orang dewasa lebih banyak mengalami sakit kepala atau nyeri otot.
Penelitian telah menunjukkan bahwa reaksi parah terhadap JE vaksin sangat jarang ditemukan. Segera beritahukan pada tenaga medis bila merasa pusing atau mengalami perubahan penglihatan atau telinga berdenging setelah pemberian vaksin.
Nah, Sahabat Sehat vaksin JE ini telah diberikan kepada masyarakat di beberapa daerah Indonesia melalui program imunisasi. Oleh karena itu, jangan terlewatkan untuk melakukan imunisasi JE ini, terutama bagi anak-anak.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP