3 Cacing Utama Penyebab Infeksi pada Anak!

Halo Teman Sehat! Kamu pasti ngga asing lagi mendengarkan kejadian cacingan pada anak kecil. Bahkan pemerintah sampai mencanangkan untuk mengkonsumsi obat cacing dua kali dalam setahun. Sebetulnya cacingan itu apa sih? Dan apa jenis cacing yang menyebabkan penyakit ini? Yuk, simak penjelasan berikut!

Ada 3 jenis cacing yang menyebabkan infeksi pada usus. Akibat dari infeksi ini, penderita akan mengalami malnutrisi, anemia dan menurunnya tingkat kesehatan sehingga berdampak pada gangguan pertumbuhan dan kemampuan kognitif. Ketiga cacing itu yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang yaitu (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).

1. Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides bisa memiliki panjang mencapai 15-30 cm ketika dewasa dan akan memakan ruang yang luas dalam usus. Cacing ini bisa hidup selama 12-18 bulan dalam tubuh, kemudianj terus berkembang biak. Jika telah mencapai jumlah minimal 300 ekor, si anak yang terinfeksi cacing ini akan memiliki nafsu makan yang rendah karena ngga akan merasa lapar. Uniknya, cacing ini bisa bertahan selama 12-18 bulan loh!

Keberadaan Ascaris lumbricoides bisa menyebabkan kelainan mukosa usus seperti peradangan pada dinding usus ataupun memanjang dan memendekkan villi usus yang akan menganggu absorbsi makanan. Selain itu, cacing ini juga memberikan efek hiperperistaltik sehingga menyebabkan diare ataupun rasa yang ngga enak di perut dan gangguan selera makan.

2. Trichuris trichiura

Trichuris trichiura yang sering disebut cacing cambuk ini merupakan jenis cacing yang bisa menimbulkan kelainan pada tubuh apabila ada trauma oleh cacing maupun efek toksik. Pada keadaan infeksi berat, penderita bisa mengalami diare berdarah, berlendir dan anemia karena pendarahan yang terjadi di mukosa usus. Trichuris trichiura selain menggunakan karbohidrat sebagai makanannya, juga menghisap darah 0,005 ml per hari pada masa dewasa. Cacing ini memiliki masa hidup yang sangat panjang yaitu 10 tahun dan tentunya akan mengganggu pertumbuhan anak.

3. Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)

Infeksi cacing tambang biasanya disebabkan oleh Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Cacing ini masuk melalui pori-pori kulit dan hidup di sepertiga bagian atas usus halus dan bisa bertahan hingga 7 tahun atau lebih. Ancylostoma duodenale dapat menghisap sampai 0,16-0,34 ml darah per hari, sedangkan seekor Necator americanus dapat menghisap 0.03- 0,05 ml darah per hari, jumlah yang lebih banyak dibandingkan hisapan Trichuris trichiura. Gigitan dari Ancylostoma duodenale memberikan efek lebih berat serta kemampuan antikoagulan yang lebih kuat dibandingkan yang diakibatkan Necator americanus.

Gejala klinis yang terjadi tergantung pada keparahan atau derajat tingkat infeksi yang berupa anoreksia (tidak mau makan), mual, muntah, diare berdarah, kelelahan, sakit kepala, sesak nafas, palpitasi, dispepsia, dan nyeri di sekitar usus. Gejala anemia karena defisiensi zat besi adalah gejala yang paling sering timbul. Zat besi memberikan peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh, pembelahan sel, serta metabolisme energi. Jadi, kebayang kan gimana kalau si kecil terinfeksi cacing ini?

Nah, itulah 3 jenis cacing yang kerap menginfeksi anak-anak. Supaya terhindar dari penyakit ini, yuk ajarkan si kecil untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.