Teman Sehat, kemasan (packaging) merupakan komponen utama dalam industri pangan. Yap, alasannya karena kemasan memiliki berbagai manfaat bagi produk pangan tersebut.
Adapun manfaat kemasan secara umum yaitu sebagai pelindung bahan pangan, media pemasaran, serta dapat memberikan informasi terkait nama produk, komposisi, informasi nilai gizi, hingga tanggal kedaluwarsa.
Tapi, apakah kamu tau bahwa kemasan bisa berpengaruh terhadap kualitas produk pangan yang ada di dalamnya? Supaya lebih paham, yuk mengenal konsep kemasan cerdas dan kemasan aktif!
Apa itu kemasan cerdas?
Teman Sehat, kemasan cerdas (intelligent packaging) merupakan kemasan pangan yang dibuat untuk memonitor keadaan pangan yang dibungkus serta lingkungannya. Cara ini bisa menjadi indikator yang memberikan informasi tertentu seperti perubahan suhu, kesegaran, pH, hingga usia produk.
Indikator yang diberikan pada kemasan cerdas ini biasanya berupa perubahan warna yang juga bisa menunjukkan informasi tertentu dan diletakkan pada bagian luar kemasan. Sebagai contoh, indikator warna pada kemasan pangan akan berubah menjadi merah tua seiring dengan bertambahnya suhu. Jadi, konsumen bisa mengetahui keadaan maupun kesegaran dari bahan pangan yang ada di dalam kemasan tanpa perlu membuka kemasannya terlebih dahulu.
Wah, keren banget, ya! Inovasi seperti ini tentu saja akan sangan memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk pangan berkualitas. Lalu, bagaimana dengan kemasan aktif? Check it out!
Mengenal kemasan aktif
Nah, kemasan aktif memiliki fungsi yang berbeda dengan kemasan cerdas. Menurut penelitian, kemasan aktif bisa didefinisikan sebagai interaksi yang positif antara bahan pangan, kemasan, dan lingkungan sekitar. Interaksi ini sangat menguntungkan karena bisa memperpanjang umur simpan hingga memperoleh karakteristik tertentu.
Adapun konsep pada teknologi kemasan aktif adalah menambahkan komponen tertentu ke dalam kemasan yang bisa melepaskan atau menyerap zat dari produk pangan ke lingkungan maupun sebaliknya. Bahan aktif yang ditambahkan bisa dimasukkan ke dalam produk pangan maupun diletakkan pada kemasan tertentu seperti kemasan sachet, label, dan tutup botol.
Berbeda dengan cara kerja kemasan cerdas yang memberikan indikator berupa informasi, cara kerja pada kemasan aktif bisa saja berbeda satu sama lain.
Bagaimana cara kerja kemasan aktif?
- Penyerap oksigen (Oxygen absorber): Adanya oksigen pada kemasan produk pangan bisa memicu pertumbuhan mikroba dan reaksi oksidasi terutama pada bahan mengandung lemak. Dengan menghilangkan oksigen, produk bisa memiliki umur simpan lebih lama.
- Peyerap kelembaban (Moisture absorber): Air yang berlebih pada produk seperti daging bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri. Dengan penghilangan kelembaban akibat air, maka pertumbuhan mikroba bisa dihambat dan daging juga bisa terlihat lebih segar.
- Kemasan antimikroba: Produk pangan seperti daging, ikan, dan unggas sangatlah rentan terhadap pertumbuhan mikroba. Dengan adanya kemasan antimikroba, umur simpan produk bisa menjadi lebih panjang dan mutu produk bisa dipertahankan.
Nah, bagaimana Teman Sehat, apakah kamu sekarang sudah lebih memahami perbedaan antara kemasan cerdas dan kemasan aktif? Jangan lupa sebarkan informasi ini, ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP
