Bahaya Dibalik Penggunaan Celana Ketat

Skinny jeans atau celana jeans ketat merupakan model celana yang banyak diminati, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Model celana yang berfokus pada lekukan kaki ini membuat pemakainya merasa lebih ramping dan percaya diri.

Namun, seringkali dijumpai orang yang menggunakan jenis celana ketat ini ngga sesuai ukuran sehingga menimbulkan risiko tight pants syndrome atau sindrom celana ketat. Bagaimanakah sindrom ini? Berikut ulasan dampaknya untuk Sahabat Sehat ketahui.

efek samping penggunaan celana ketat
Foto: Freepik.com

Mengenal Tight Pants Syndrome

Tight pants syndrome atau sindrom celana ketat merupakan serangkaian gejala yang dirasakan karena dampak penggunaan celana yang terlalu ketat. Gejala yang ditimbulkan bisa berdampak buruk pada kesehatan jika ngga dicegah dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada bagian perut setelah makan beberapa jam saat menggunakan celana jenis ini. Jika dilakukan dalam waktu lama, kebiasaan menggunakan celana ketat ini berisiko menimbulkan berbagai risiko penyakit medis seperti berikut ini.

Sakit pada Daerah Kewanitaan

Tekanan pada daerah kewanitaan yang ditimbulkan oleh celana ketat bisa memberikan sensasi rasa sakit. Selain itu, adanya gesekan kain pada daerah vulva bisa menyebabkan iritasi, sehingga menimbulkan rasa panas dan pegal di daerah kewanitaan. Sebeuah penelitian juga menujukkan kebiasaan menggunaan celana ketat menjadi slah satu faktor penyebab terjadinya keputihan atau flour albus pada perempuan.

Ganggu Produksi Sperma pada Laki-laki

Bukan hanya perempuan, dampak pemakaian celana ketat juga bisa dirasakan oleh laki-laki. Salah satu dampaknya yaitu mengganggu kesuburan dan berkurangnya produksi dan kualitas sperma yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan peningkatan suhu panas pada testis sehingga mengganggu proses produksi sperma yang ideal.

Infeksi Saluran Kemih

Penggunaan celana ketat, baik pada laki-laki maupun perempuan, bisa meningkatkan risiko kejadian infeksi saluran kemih. Infeksi ini dapat terjadi karena adanya pertumbuhan jamur maupun bakteri. Tekanan dari celana ketat pada daerah selangkangan dan organ vital dapat memperlambat suplai udara menuju area tersebut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

celana skinny jeans
Foto: Freepik.com

Twisted Testicle (Spermatic Cord)

Spermatic cord merupakan istilah dari bagian alat reproduksi laki-laki yang terdiri dari arteri, saraf dan tuba tempat keluarnya sperma menuju penis. Jika seorang laki-laki terlalu sering menggunakan celana terlalu ketat maka spermatic cord tersebut dapat terpelintir dan menyumbat sirkulasi udara pada organ vital. Jika kondisi ini dibiarkan terus menurus dan semakin parah, maka salah satu cara penyembuhannya adalah melalui operasi.

Sahabat Sehat, setelah melihat banyaknya dampak buruk penggunaan celana ketat, kamu bisa lebih bijak lagi nih dalam memilih jenis celana yang akan kamu pakai. Jangan sampai penggunaannya membuat kamu ngga nyaman, bahkan bisa memberi efek negatif dimasa mendatang. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan salam sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Lazuardi, Disafitri Aziza. 2021. Perancangan Informasi Tight Pants Syndrome Melalui Infografis. Other thesis, Univeristas Komputer Indonesia. https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5955/  . Diakses Pada 7 September 2022.

Dwi Wanito. 2022. Penggunaan Celana Ketat Terhadap Keluhan Fluor Albuspada Mahasiswi Universitas Widya Dharma Klaten. http://e-journal.stikessatriabhakti.ac.id/index.php/sbn/article/view/48/41 . Diakses Pada 7 September 2022.

Debrina C dan Rima BP. 2017.  Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemakaian Celana Jeans Ketat Dengan Kejadian Keputihan Fluor Albus di SMA Pembangunan Bukittinggi Tahun 2017. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=976726&val=10153&title=Relationship%20of%20Knowledge%20Level%20of%20Teenagers%20About%20The%20Use%20of%20Tight%20Jeans%20with%20Fluor%20Albus%20Whitish%20Incident%20in%20High%20School%20Pembangunan%20Bukittinggi%20Year%202017 . Diakses Pada 7 September 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.