Berapa Lama Virus Covid Bertahan di Luar Tubuh?

Teman Sehat, masih ingatkah cara penyebaran virus COVID-19? Yap, selain melalui kontak langsung dengan seseorang dalam jarak dekat, penyebaran juga bisa terjadi saat tetesan cairan (droplet) yang ke luar bersamaan dengan bersin dan batuk menempel di permukaan. Lalu ada juga yang menyatakan bahwa virus ini bisa bertahan di udara, benarkah? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Berapa lama virus ini menempel di permukaan?

Berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Hospital Infection, setiap bahan yang terpapar oleh virus COVID-19 memiliki waktu bertahan yang berbeda, yaitu  berkisar dari 2 jam hingga 9 hari. Studi ini dilakukan dengan cara membuat simulasi menyerupai saat kamu bersin atau batuk dengan menyemprotkan cairan dalam ukuran kecil yang mengandung virus di dalamnya (aerosol).

Hasilnya, beberapa bahan yang mungkin terpapar oleh virus ini memiliki waktu bertahan yang berbeda, yaitu alumunium (2-8 jam), besi (3-5 hari), kertas (5 menit-5 hari), kaca (4-5 hari), plastik (8 jam – 9 hari), dan kelompok lainnya seperti logam, kayu, keramik dan teflon (5 hari), pada kisaran suhu 20-21 derajat Celcius.

Selain itu, studi lain yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine dengan cara yang sama juga menemukan bahwa paparan virus yang menempel pada cardboard (kardus) akan bertahan hingga 24 jam dan pada stainless steel (besi anti karat) bertahan hingga 72 jam.

Benarkah virus ini juga bisa bertahan di udara?

Tahukah kamu, ternyata dalam sekali bersin, kamu bisa mengeluarkan 40.000 tetesan cairan, loh! Lain halnya ketika kamu batuk, tetesan yang dikeluarkan yaitu sebanyak 3000 yang setara dengan mengobrol selama 5 menit. Tetesan ini akan di keluarkan dengan kecepatan kurang lebih 100 m/s. Ukurannya juga beragam, berkisar 0,5-12 mikrometer dengan ukuran yang biasa dikeluarkan adalah lebih dari >5 mikrometer.

Nah, partikel yang besar inilah yang akan jatuh ke permukaan dan menjadi media penyebaran virus. Lalu, partikel yang lebih kecil ini menurut The New England Journal of Medicine akan berada di udara dengan waktu dan keadaan tertentu, seperti pada ruangan yang aliran udaranya kurang baik dan ruang perawatan.

Tapi kamu ngga perlu terlalu panik, karena belum ada data lenbih lanjut mengenai penyebaran virus melalui metode ini. Oleh karena itu World Health Organization (WHO) dan Centers for Desease Control and Prevention (CDC), menyarankan untuk tetap menerapkan pola hidup bersih.

Lalu, bagaimana cara mencegah penyebarannya?

Teman Sehat, kamu ngga perlu khawatir dengan hal ini, karena berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Journal of Hospital Infection virus ini bisa dihilangkan dengan menyemprotkan zat desinfektan. Beberapa golongan desinfektan yang bisa membunuh virus ini memiliki konsentrasi optimal untuk membunuh virus dengan waktu yang berbeda-beda.

Contohnya, alkohol yang teruat dari etil alkohol akan optimal bekerja pada konsentrasi minimal 78% untuk membunuh dalam waktu 3 detik. Berbeda dengan golongan klorida yang terbuat dari benzalkonium klorida dengan konsentrasi 0,2% akan membunuh dalam waktu 10 menit. Kamu bisa membuatnya sendiri dengan bahan pembersih yang ada di rumah dengan mencontoh cara pembuatan yang disebarkan oleh LIPI.

Nah, Teman Sehat itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu mengenai paparan partikel cairan yang bisa menempel di benda-benda yang biasa kamu sentuh. Yuk, jaga kebersihan rumah dan tetap waspada terhadap penyebarannya. Waspada boleh, panik jangan, karena panik bisa membuat imun kamu mudah turun. Stay happy and stay at home, ya!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.