Halo Sahabat Sehat! Batuk dan pernapasan yang cepat kerap diyakini sebagai manifestasi awal terjadinya kanker paru. Namun, pada kenyataannya kasus kanker paru tak sepenuhnya memiliki tanda demikian. Sebuah fakta menyebutkan bahwa terdapat serangkaian gejala yang tak biasa sebagai gambaran penyakit kanker paru.
Fakta kanker paru
Kanker paru menduduki urutan pertama penemuan kasus baru, yakni 2.094 juta kasus di seluruh dunia. Sedangkan di Amerika Serikat, sejumlah lebih dari 225 ribu penduduk diperkirakan mengalami kanker paru dalam beberapa tahun mendatang.
Meskipun kasus ini pernah mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir, kanker paru masih menyumbang sekitar 13% dari semua jenis kanker yang terdiagnosis di Amerika Serikat. Sebesar 1,8 juta kematian akibat kanker tertinggi di dunia disebabkan oleh kanker paru.
Di Indonesia, melansir data Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2018 menyatakan bahwa sebesar 9,89% kasus terbanyak setelah kanker payudara (19,18%) dan kanker serviks (10,69%) adalah kanker paru.
Pertanda awal perjalanan penyakit kanker paru
Kanker paru biasanya belum menampakkan gejala signifikan yang bisa dilihat atau dirasakan. Mulai dari batuk, mengi, dan nyeri dada disebutkan sebagai tanda kanker paru. Namun, terdapat gejala lain yang kurang dikenal atau ngga biasa yang bisa muncul pada tempat yang belum pernah diduga sebelumnya.
Sinyal keluhan yang diberikan oleh tubuh tentunya bisa beragam, seperti ukuran ujung jari menjadi lebih gemuk. Kondisi ini dialami oleh sekitar 80% penyandang kanker paru, biasanya juga disertai dasar kuku yang melunak.
Selain itu bisa juga mengalami hiperkalsemia, yang berpengaruh terhadap perut, yakni kram, mual hingga sembelit; gangguan mental, yakni cemas, depresi, bingung dan demensia. Hal ini diduga berkaitan dengan tingginya kadar kalsium dalam darah. Ada pula yang mengalami sakit punggung atau bahu dan kelelahan. Ini disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang rendah (anemia).
Seseorang yang mengalami kanker paru juga bisa mengalami kenaikan berat badan. Hal ini terjadi sebagai efek pelepasan hormon kortisol yang distimulasi oleh hormon ACTH dari sel kanker. Namun, juga bisa berkurang akibat hilangnya nafsu makan.
Indikator kanker paru lainnya yakni sakit kepala, serangan jantung, pembengkakan area wajah, leher dan lengan, kulit merah kebiruan di dada, lemah dan nyeri, kesulitan berbicara dan menelan, keseimbangan tubuh terganggu, kesulitan melihat, payudara membengkak, serta gumpalan darah di kaki atau lengan dan paru.
Sahabat Sehat, semakin dini deteksi kanker paru, semakin cepat pengobatan kanker bisa dimulai dan memberikan hasil lebih baik. Berhenti merokok dan mengubah gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko kanker paru.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP