Menurut Dinas Kesehatan Jakarta, sekitar 65.000 orang diperkirakan menderita kanker payudara di Indonesia setiap tahunnya. Kanker payudara juga jadi salah satu kanker yang banyak dialami oleh perempuan.
Sebenarnya penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, tapi ada beberapa kemungkinan faktor risikonya. Mulai dari jenis kelamin, usia, hormon estrogen, riwayat keluarga, mutasi gen, hingga gaya hidup tidak sehat.
Oleh karena itu, untuk menghindari terdinya kanker payudara penting untuk mengetahui faktor risiko dan menerapkan upaya pencegahan sejak dini Lebih jelasnya, simak artikel berikut!
Aktivitas fisik
Kurang atau sedikitnya aktivitas fisik yang dilakukan dapat meningkatkan faktor risiko kanker payudara. Perempuan yang aktif secara fisik memiliki kemungkinan terkena kanker payudara 25% lebih rendah dibanding perempuan yang kurang aktif. Hal tersebut diungkapkan dalam Jurnal Recent Results Cancer Research tahun 2011. Oleh karena itu, Sahabat Sehat disarankan untuk melakukan olahraga minimal 20 menit setiap harinya.
Pola konsumsi
Konsumsi makanan tinggi lemak yang berlebihan, terutama tinggi kandungan lemak jenuh, menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kanker payudara. Selain itu, seseorang yang mengalami kegemukan di usia menopause memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan ideal. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan diet yang bergizi seimbang.
Selain menereapkan pola makan bergizi seimbang, menghindari minuman beralkohol juga sangat disarankan. Dalam Jurnal Epidemiologi Internasional, disebutkan bahwa seseorang yang mengonsumsi alkohol 35 hingga 44 ml per hari memiliki risiko 32% lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.
Riwayat reproduksi
Perempuan yang hamil pertama di atas 30 tahun dan menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan lebih berisiko terkena risiko kanker payudara. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal dapat didiskusikan dengan dokter untuk memilih yang tepat.
Ibu yang tidak menyusui bayi juga berisiko. Oleh karena itu, menyusui bayi selama beberapa bulan sangat disarankan karena dapat memberikan manfaat bukan hanya itu untuk bayi, melainkan juga untuk sang ibu.
Check-up kesehatan
Dengan melakukan check-up kesehatan secara rutin, Sahabat Sehat dapat mengetahui tanda yang mengacu pada risiko terjadinya kanker payudara. Check-up kesehatan juga bisa menjadi langkah awal deteksi dini pertumbuhan sel kanker, sehingga pasien bisa segera mendapat penanganan yang tepat.
Deteksi awal kanker payudara juga bisa dilakukan dengan melakukan mamografi atau berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi riwayat kanker payudara di keluarga. Sehingga, dapat disadari untuk mencegahnya lebih awal atau menangani kanker payudara sejak dini.
Itulah Sahabat Sehat, beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara. Yuk, cegah kanker payudara mulai hari ini!