Mengenal Diastasis Recti Pasca Persalinan

Sahabat Sehat, selama kehamilan dan setelah melahirkan, ibu mengalami banyak perubahan fisik maupun mental. Diastasis recti merupakan masalah yang dialami 60% perempuan selama kehamilan atau pasca persalinan. Kondisi ini sering kali menjadikan ibu tidak percaya diri. Kira-kira bagaimana ciri-ciri dan penyebab diastasis recti?

Pengertian diastasis recti?

Kondisi diastasis recti tidak hanya dialami ibu hamil atau pasca persalinan, namun juga bisa dialami laki-laki dan bayi baru lahir. Kondisi ini ditunjukkan dengan meregangnya sebagian atau seluruh otot rectus abdominis atau otot “six pack”. Pada ibu hamil, uterus terus membesar untuk memberikan ruang bagi bayi sehingga menyebabkan otot rectus abdominis ikut meregang ke sisi bagian kiri dan kanan. Otot ini terletak menjalar sepanjang otot sternum (atas) dan otot pubis/kemaluan (bawah).

diastasis
Foto: Pexels.com

Saat otot rectus meregang, bagian tengahnya akan diisi oleh jaringan bernama linea alba. Jaringan ini akan terus melebar seiring dengan perut yang membesar karena kehamilan. Setelah melahirkan, linea alba dapat merapat kembali karena pada dasarnya bersifat elastis seperti karet. Namun, pada saat ditarik berlebihan akibat beberapa faktor maka jaringan akan sulit untuk elastis sebagaimana seharusnya. Kondisi inilah yang dinamakan diastasis recti. Biasanya, akan kembali normal 8 minggu setelah kelahiran, namun 40% ibu hamil yang mengalami kondisi belum kembali normal hingga 6 bulan.

Bagaimana ciri-cirinya? 

Ciri-ciri utama yang sangat mudah terlihat yaitu perut bagian depan menggelambir terutama saat dilakukan relaksasi. Sementara, bisa juga diikuti ciri-ciri lainnya seperti sakit punggung bagian bawah, postur tubuh buruk, konstipasi, dan kembung. Beberapa komplikasi lainnya dalam kasus yang cukup parah yaitu disfungsi dasar panggul dan hernia. Namun, komplikasi ini mampu diatasi dengan penanganan dan olahraga yang tepat.

Apa penyebabnya?

Terdapat beberapa penyebab terjadinya diastasis recti, di antaranya kehamilan berulang, usia di atas 35 tahun, hamil kembar atau bayi lahir besar, bentuk badan mungil/petite dan kelahiran normal/vaginal. 

ibu hamil
Foto: Pexels.com

Pencegahan bisa dilakukan sejak sebelum kehamilan dengan cara memperkuat inti atau core tubuh dengan olahraga. Latihan ini akan memperkuat otot panggul dasar dan otot oblique atau otot miring eksternal. Hindari olahraga yang menyebabkan ketegangan punggung karena berisiko memperparah diastasis recti. Utamanya, ibu perlu dipandu oleh ahli atau pelatih yang bersertifikat dalam upaya mengatasi kondisi ini.

Meskipun demikian, diastasis recti merupakan hal yang umum terjadi pada sebagian ibu pasca persalinan. Hal yang perlu dipahami yaitu jangan sampai kondisi ini memengaruhi kesehatan mental ibu yang sedang berjuang menyesuaikan diri mengasuh bayi baru lahir sehingga menimbulkan kecemasan atau bahkan depresi.  

Referensi

Healthline. 2023. Diastasis Recti: What Is It, and How Is It Treated? healthline.com. Diakses 28 Oktober 2024.

Cleveland Clinic. 2022. Diastasis Recti. clevelandclinic.org. Diakses 28 Oktober 2024.

Healthline. 2023. Rectus abdominis. healthline.com. Diakses 28 Oktober 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.