Dimensi Sosial Budaya dan Gizi Dalam Tren Konsumsi Masa Kini

Telah banyak data yang menunjukkan adanya perubahan tren konsumsi di kalangan masyarakat saat ini. Bukan hanya hasil dari perkembangan teknologi, tetapi juga pengaruh berbagai faktor lainnya seperti perubahan budaya hingga adanya pandemi yang melanda sejak satu tahun belakangan. Apakah ada pengaruh kondisi sosial budaya dan gizi di dalamnya?

Topik ini  menjadi pembahasan dalam webinar PERGIZI PANGAN seri ke-60, “Dimensi Sosial Budaya dan Gizi Dalam Tren Konsumsi Pangan Masa Kini” yang dihadiri oleh tiga narasumber ahli dalam bidang sosial dan gizi.

webinar pergizi pangan seri ke-60
Foto: linisehat

Bagaimana pengaruh sosial budaya terhadap tren konsumsi?

Profesor Riset LIPI, Prof Dr M. Alie Humaedi MHum, yang diwakilkan oleh Dr Siti Muslimatun MSc, selaku koordinator PERGIZI PANGAN Webinar Seri, menyampaikan bahwa “Variasi kuliner tradisional Indonesia itu sangat kaya, terlihat pada jenis makanan, lauk pauk, jajanan, minuman dan segala pendukungnya. Menariknya lagi, makanan juga sebagai The Second Nature, yang berarti makna dibalik makanan yang melewati fungsi utamanya. Jadi, tak hanya sebagai pemenuh kebutuhan dasar manusia, tapi juga merupakan wujud pada kebutuhan atas eksistensi para pencipta dan penikmatnya.”

Beliau juga menambahkan, “Perkembangan budaya konsumsi manyarakat harus diikuti respon pelaku industri, supaya bisa terus memenuhi kebutuhan zaman, utamanya bagi industri kuliner tradisional. Hal tersebut juga dikaitkan dengan isu mega trend pangan dunia yang saat ini tak hanya terpatut pada diversifikasi bahan, melainkan juga terhadap adanya perubahan perilaku sosial dalam konsumsi.”

Lalu, bagaimana jika dilihat dari dimensi gizi?

Pembahasan mengenai pengaruh dari aspek gizi dalam tren konsumsi pangan dilakukan oleh Dr Abdul Salam MKes, selaku Sekretaris Prodi Gizi FKM Universitas Hasanuddin. Dr Abdul menyampaikan, “Hasil analisis lanjutan dari survey konsumsi makanan individu tahun 2014 menunjukkan bahwa, jika dilihat dari bagaimana asupan gula, garam dan lemak (GGL) di Indonesia terdapat sekitar 29,7% atau setara dengan 77 juta jiwa penduduk yang mengonsumsi GGL dalam jumlah yang berlebih.”

“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan dan perlu ditangani serius, karena dilihat dari kondisi beberapa tahun terakhir, terjadi tren peningkatan penyakit tak menular seperti hipertensi, jantung, diabetes dan lainnya yang diduga berkaitan dengan berlebihannya asupan GGL tersebut.”

Tak hanya itu, ini juga dikaitkan dengan kurangnya konsumsi buah dan meningkatnya ketertarikan masyarakat, khususnya di kalangan remaja terhadap makanan cepat saji. Belum lagi, pesatnya perkembangan industri yang menawarkan makanan “praktis” selama pandemi, juga menjadi salah satu penyebab perubahan pola konsumsi masyarakat. Secara ngga langsung, tentunya perubahan ini juga akan berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di berbagai wilayah di Indonesia.

Kaitannya dengan pemenuhan konsumsi pangan

Dr Hayati MHum, dari Universitas Mataram, sekaligus Ketua DPD PERGIZI PANGAN Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyampaikan “Melihat dari UU No 18 Tahun 2012 mengenai Pangan, konsumsi pangan yang aman dan sehat oleh setiap individu di tingkat keluarga adalah hal yang mutlak. Ini dilihat dari bagaimana pola konsumsi pangan dan kandungan gizi yang ideal.”

“Pencapaian pola konusmsi pangan anak dan keluarga yang ideal masih harus diberikan perhatian yang besar. Tak hanya oleh pemerintah dengan kebijakan programnya, melainkan juga diiringi oleh perubahan perilaku pelaksana pembangunan. Terutama yang berperan sebagai change aagent seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama.”

webinar PERGIZI PANGAN seri ke-60
Foto: linisehat

Jadi, bagaimana menurut Sahabat Sehat? Tentunya masih banyak topik menarik lainnya yang akan disampaikan oleh pakar gizi, pangan dan kesehatan dalam PERGIZI PANGAN Webinar Seri selanjutnya. Pastikan kamu ngga ketinggalan dan  nantikan informasi selanjutnya di media sosial linisehat dan PERGIZI PANGAN Indonesia!

Referensi

PERGIZI PANGAN Webinar Seri 60. Dimensi Sosial Budaya dan Gizi Dalam Tren Konsumsi Pangan Masa Kini. (Rabu, 1 September 2021)

Narasumber:

Prof Dr Alie Humaedi MHum
(Profesor Riset LIPI & PERGIZI PANGAN Indonesia)
Makanan Tradisional di Tengah Mega Tren Pangan Dunia

Dr Hayati MHum (Faperta, Universitas Mataram & Ketua DPD PERGIZI PANGAN Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Tinjauan Sosiologi dan Religi Pemenuhan Konsumsi Pangan Anak dan Keluarga di NTB

Dr Abdul Salam MKes
(Sekretaris Prodi Gizi FKM Unhas & Sekretaris DPD PERGIZI PANGAN Sulawesi Selatan)
Dimensi Gizi Dalam Tren Konsumsi Pangan Masa Kini

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.