Batasi Gula Garam Lemak saat Ramadhan dengan G4G1L5

Halo, Teman Sehat! Ngga terasa sebentar lagi masuk bulan Ramadhan, ya? Nah, ibadah puasa Ramadhan tentunya perlu dilakukan dengan penuh persiapan, supaya kamu bisa mendapat pahala sekaligus manfaat kesehatan.

batasi konsumsi garam gula dan lemak dengan G4G1L5
Foto: Unsplash.com

Saat ingin berbuka, terkadang kita lupa memperhatikan kandungan gula garam lemak pada makanan yang dikonsumsi karena banyaknya pilihan makanan yang disajikan. Padahal konsumsi yang berlebihan bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, Teman Sehat. Wah, jadi batasan dan tips amannya gimana tuh? Simak ulasan berikut, yuk!

G4G1L5: Batasan Konsumsi Gula Garam Lemak

batasi konsumsi gula garam dan lemak dengan G4G1L5
Foto: Freepik.com

Teman Sehat, baik gula, garam maupun lemak dalam jumlah cukup sebenarnya memiliki manfaat bagi tubuh, loh! Gula sebagai karbohidrat yang digunakan tubuh untuk membentuk energi, termasuk kerja otak, kemudian garam berperan dalam keseimbangan cairan tubuh serta lemak sebagai zat gizi makro yang membantu penyerapan vitamin larut lemak dan proses pembentukan hormon.

FYI awalnya manusia mengkonsumsi makanan yang rasanya masih asli sesuai yang didapat dari alam, tapi seiring peradaban manusia penambahan gula, garam dan lemak dilakukan untuk meningkatkan kelezatan makanan. Hingga sekarang, makanan kemasan dengan kandungan gula garam lemak yang tinggi banyak ditemukan.

Padahal, konsumsi tiga komponen ini secara berlebihan tentu ngga baik untuk jangka panjang, misalnya seperti menyebabkan ketagihan ‘rasa yang kuat’ dalam makanan, gizi lebih hingga obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit saraf, kolesterol tinggi, hingga risiko kanker. Nah, Kementerian Kesehatan pun membuat panduan batasan konsumsi gula garam lemak dalam G4G1L5 atau Gula 4 sendok makan/orang/hari atau setara 50 gram, Garam 1 sendok teh/orang/hari atau setara 5 gram dan Lemak 5 sendok makan/orang/hari atau setara dengan 67 gram.

Tips Aman Konsumsi Gula, Garam dan Lemak

tips aman konnusmsi gula garam dan lemak G4G1L5
Foto: Pixabay.com
  1. Pilih bahan makanan segar daripada kemasan atau yang telah diawetkan
  2. Biasakan membaca label pada kemasan makanan dengan teliti dan seksama, misalnya dengan memperhatikan adanya kandungan gula tambahan atau yang ‘tersembunyi’
  3. Hindari makanan atau minuman dengan pemanis buatan yang berlebihan, biasakan konsumsi buah dan sayur sebagai cemilan
  4. Hindari makanan dengan kandungan natrium tinggi atau makanan yang diawetkan dan diasinkan, serta hindari menambahkan garam atau kecap pada makanan yang telah tersaji
  5. Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti jeroan, udang, kepiting dan lain-lain.
  6. Kurangi menggunakan santan dan minyak dalam mengolah makanan, biasakan memasak dengan cara mengukus dan memanggang.
  7. Batasi penggunaan bumbu penyedap makanan seperti MSG, sebagai gantinya gunakan penguat rasa yang berasal dari bahan alami seperti bawang merah, bawang putih, daun bawang, kunyit, ketumbar dan lain-lain.

Nah bagaimana, Teman Sehat? Mendekati bulan puasa jangan lupa juga untuk mempersiapkan fisik supaya tetap fit, ya. Saat berpuasa nanti pun tetap menerapkan pola gizi seimbang dengan konsumsi makanan bergizi dan perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka, sebab nilai pahala dan efek positifnya bagi kesehatan ngga boleh dilewatkan bukan? Selamat mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan, Teman Sehat! Salam Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP

Referensi

DirektoratJenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI. 2018. Permenkes No. 30 Th 2013 Gula Garam Lemak. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-p2ptm/permenkes-no-30-th-2013-gula-garam-lemak

Lipp, Joanna. 2016. Food Guidelines: A Closer Look at Sugar, Salt and Saturated Fat. University of Rochester Medical Center Publication. https://www.urmc.rochester.edu/news/publications/health-matters/food-guidelines-a-closer-look-at-sugar-salt-and-sa

Rao, Pingfan, et al. 2018. Addressing the sugar, salt, and fat issue the science of food way. NPJ Sci Food 2018, 2: 12. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6550161/

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.