Halo Teman Sehat! Apakah kamu masih mempunyai kebiasaan menyisakan makanan? Kemampuan mengenali diri salah satunya ditunjukan dengan kebiasaan kita saat makan yaitu mengambil makanan sejumlah yang kita butuh sehingga ngga bersisa. Selain itu, kamu pasti familiar dengan “makananlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang”. Ini merupakan salah satu bentuk kontrol diri agar apa yang kita makan benar-benar memberikan manfaat bagi tubuh. Nah, kenapa sih kita harus benar-benar serius dalam upaya ini?
FAO mencatat terdapat 690 juta penduduk dunia mengalami kelaparan dan kurang gizi kronik. Pada tahun 2030, dunia melalui SDG’s poin 2 menargetkan untuk meraih Zero Hunger. Di lain sisi, kurang lebih 1.3 miliar ton makanan terbuang di seluruh dunia setiap tahunnya yang mana 1/3 dari semua bahan makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia.
Lalu, upaya apa yang bisa kita lakukan dalam keseharian untuk meminimalisir food waste? Yuk, simak beberapa tips berikut!
1. Beli dan makan sesuai yang dibutuhkan
Pernah ngga sih Teman Sehat mengalami yang namanya lapar mata? Saat berbelanja di pasar/supermarket secara ngga sadar mengambil ini-itu ata saat makan ternyata piring sampai penuh dan akhirnya makanan bersisa? Tipsnya adalah buatlah catatan kebutuhan bahan makanan sebelum berbelanja serta pastikan jumlah yang dibeli mampu untuk dihabiskan sampai waktu belanja berikutnya. Begitupun saat makan, kamu pasti tahu kira-kira bisa menghabiskan sebanyak apa, jadi ambillah sebanyak itu. Kalau ternyata enak? Ya, tinggal nambah lagi! Yang penting jangan sampai bersisa.
2. Perhatikan tanggal kadaluarsa
Menyetok bahan makanan kemasan memang jadi pilihan kebanyak orang. Tapi, hal ini juga berpotensi menimbulkan food waste. Perhatiin deh isi kulkas kamu, ada berapa barang yang udah stay dalam waktu yang lama? Eh, ternyata udah kadaluarsa! Untuk itu, Teman Sehat perlu memahami istilah use by dan best before.
Use by memberikan informasi kapan produk tersebut masih aman dikonsumsi. Nah, istilah ini biasanya ditemukan pada makanan yang cepat rusak seperti daging, produk susu, dan makanan cepat saji. So, makanan jenis ini memiliki waktu simpan yang lebih singkat. Best before menunjukan rentang waktu yang lebih fleksibel untuk dikonsumsi, namun produk memiliki kualitas terbaik sebelum tanggal yang dicantumkan. Biasanya ini untuk produk kering seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
3. Tingkatkan skill mengelola sampah sisa makanan
Setelah upaya meminimalisir, kita juga perlu tahu bagaimana menangani sisa makanan atau bahan makanan yang masih ada agar tetap bermanfaat. Di era digital ini Teman Sehat ngga perlu bingung lagi buat cari referensi, cukup dengan memanfaatkan internet, kamu bisa belajar secara autodidak. Nah, apa aja pilihannya? Ada teknik mengelola sisa makanan menjadi pupuk kompos, Eco-enzym, pakan ternak, dll. Yuk, dipelajari!
4. Jangan lupa berbagi!
Jika kamu punya banyak makanan di rumah dan masih aman untuk dikonsumsi, maka berbagilah dengan mereka yang membutuhkan. Teman Sehat juga bisa merutinkan kegiatan ini dan mengajal orang lain untuk berpartisipasi sehingga kita bsia berkontribusi dalam mewujudkan zero hunger di mulai dari membantu orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita.
Nah, itulah setidaknya empat hal pokok yang bisa kita lakukan agar ngga semakin banyak sampah makanan dan orang kelaparan di muka bumi. Yuk, secara perlahan namun konsisten kita upayakan hal-hal baik dalam keseharian, salah satunya dengan meminimalisir food waste!