Benarkah Garam Himalaya Lebih Baik dari Garam Dapur?

Teman Sehat,  meningkatnya pilihan produk makanan dengan klaim manfaat kesehatan tertentu sering membuat masyarakat bimbang untuk menentukan produk yang akan dikonsumsi. Contohnya, mempertimbangkan mengonsumsi garam himalaya, karena manfaat kesehatannya yang dipercaya lebih baik dari garam dapur. Apakah benar? Yuk, cek informasinya di sini!

Apa itu garam himalaya?

Garam himalaya merupakan garam berwarna merah muda yang diekstrak dari Tambang Garam Khewra yang terletak di dekat Himalaya, Pakistan. Garam himalaya yang dipanen secara alami dari tambang garam ini, dipercaya telah terbentuk sejak jutaan tahun lalu hasil dari penguapan air. Garam ini diproses secara minimal untuk menghasilkan produk yang bebas dari bahan tambahan pangan dan dinilai lebih alami dari garam dapur.

Benarkah lebih sehat?

1. Kaya akan kandungan mineral

Garam himalaya mengandung beberapa jenis mineral yang ngga ditemukan pada garam dapur. Kandungan mineral ini diperkirakan hanya sekitar 2% karena 98% sisanya terdiri dari natrium klorida (NaCl).

Mengingat jumlah garam yang dikonsumsi normalnya ngga terlalu banyak dan kandungan mineral tambahan yang cenderung sedikit, manfaat kesehatan yang diberikan pun mungkin ngga signifikan.

2.  Kandungan natrium yang lebih rendah

Kandungan natrium garam himalaya memang sedikit lebih rendah, dibandingkan dengan kandungannya di dalam garam dapur. Tapi, perlu diingat bahwa garam himalaya biasanya memiliki kristal yang lebih besar dibandingkan dengan garam dapur.

Hal ini berarti, garam yang ditakar dalam satu sendok teh akan mengandung lebih sedikit natrium dari garam dapur. Garam jenis ini, juga memiliki rasa yang lebih asin dibandingkan garam dapur, sehingga penggunaannya lebih sedikit untuk mencapai rasa yang sama saat menggunakan gara pada umumnya.

3. Lebih alami

Klaim garam himalaya lebih alami daripada garam dapur disebabkan proses pengolahannya yang minim dan ngga ada penambahan bahan tambahan pangan (BTP) lainnya. Berbeda dengan garam himalaya, garam dapur biasanya mengalami proses yang lebih panjang, termasuk proses penghalusan dan penambahan BTP anti gumpal.

4.  Peran dalam menghidrasi tubuh

Menambah sejumput garam himalaya ke dalam makanan  dipercaya mampu membantu mencapai keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Memang benar natrium bisa menjaga keseimbangan cairan tubuh, tapi sumber natrium sebenarnya ngga cuma dari garam jenis ini, tapi juga dari jenis garam lainnya.

Sebelum mengonsinya, perhatikanlah beberapa hal ini!

Asupan yodium

Garam himalaya secara alami mengandung yodium, tapi kemungkinan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan garam dapur yang umumnya difortifikasi (ditambahkan) yodium. Yodium berperan penting dalam menjaga fungsi kelenjar tiroid.  Kekurangan zat gizi ini, akan menyebabkan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), seperti gondongan.

Asupan natrium

Kandungan natrium memang diperlukan tubuh, tapi kalau dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan gangguan kesehatan. Kelebihan natrium, bisa menyebabkan hipertensi (peningkatan tekanan darah). Penting diingat bahwa batas konsumsi natrium yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu maksimal 2000 mg/orang/hari atau setara dengan 1 sdt/orang/hari.

Teman Sehat, sampai saat ini belum ada studi yang menunjukkan bahwa garam himalaya memiliki manfaat kesehatan yang lebih unggul dibandingkan garam dapur. So, pilihan ada di tanganmu mau mengonsumsi yang mana. Penting diingat bahwa kamu perlu membatasi konsumsinya, ya! Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang sekitarmu, oke?

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.