Fluoride pada Pasta Gigi Anak, Amankah?

Halo Teman Sehat! Apakah kamu memiliki si kecil yang bermasalah dengan kesehatan giginya? Masalah kesehatan gigi dan mulut ini bukan hal yang instan, perlu edukasi sejak dini mulai kebersihan rongga mulut sejak bayi baru lahir, serta perawatan gigi sejak gigi pertamanya muncul. Eits, meski ‘cuma’ gigi susu, anak-anak juga harus merawatnya loh, gigi susu dalam rongga mulut yang sehat tentunya akan menentukan kesehatan gigi dan mulutnya dari kanak-kanak hingga dewasa nanti. Salah satu hal penting yang perlu dibahas adalah penggunaan pasta gigi berfluorida. Simak ulasan berikut yuk!

Sumber: https://pixabay.com/

Tahukah kamu bahwa 93 persen anak di Indonesia mengalami masalah gigi berlubang? Ternyata hanya sedikit sekali ya persentase anak yang terbebas dari karies gigi!

3 tips menjaga kesehatan oral pada anak

Pertama, jika belum tumbuh gigi, rutin bersihkan rongga mulut bayi sejak baru lahir dengan kasa yang dicelup air hangat, atau gunakan sikat silikon yang aman untuk bayi. Apabila si kecil sudah tumbuh gigi pertamanya, buatlah rutinitas sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida. Idealnya, sikat gigi dilakukan setelah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi 2 menit agar pasta gigi menyebar ke seluruh rongga mulut.

Nah, bagaimana jika gigi pertamanya tumbuh saat usia 6 bulan, padahal dia belum bisa berkumur? Ternyata, International Association of Pediatric Dentistry merekomendasikan agar tetap menggunakan pasta gigi berfluorida dengan ukuran sebiji beras sejak gigi pertama muncul hingga usia 2 tahun, dan sebiji jagung untuk usia 2-6 tahun serta seukuran permukaan sikat untuk anak di atas 6 tahun. Kadar fluorida dalam dosis ini masih sangat aman untuk bayi bahkan jika tertelan loh, Teman Sehat! Panduan ini tentunya didasarkan pada pentingnya mencegah karies sejak dini, sebab efek dari karies gigi akan lebih berbahaya untuk anak.

Source: https://pixabay.com/

Kedua, batasi konsumsi makanan tinggi gula pada anak-anak. Teman Sehat juga harus berhati-hati saat memberikan makanan atau minuman kemasan kepada si kecil, perhatikan label pangannya ya, hindari memberikan pangan dengan kandungan gula tambahan untuk anak di bawah 2 tahun.

Ketiga, lakukan kunjungan ke dokter gigi saat gigi pertamanya tumbuh, saat usia 1 tahun dan kontrol rutin untuk memastikan kesehatan gigi mulut si kecil terjaga. Hal ini penting ya Teman Sehat, agar jika terdapat lubang atau plak, dapat segera teratasi dan orang tua pun akan mendapatkan edukasi cara merawat gigi si kecil.

Children see, children do

Sumber: shutterstock.com

FYI nih Teman Sehat, ternyata anak yang tinggal dengan orang tua atau pengasuh yang mempunyai masalah gigi dan mulut dapat berisiko lebih tinggi terkena karies loh! Ini bisa disebabkan oleh infeksi kuman yang menulari, jadi orang tua juga harus memberikan contoh yang baik kepada si kecil. Contohnya, lakukan sikat gigi bersama-sama atau sambil bernyanyi agar si kecil menikmati momen menyikat giginya. Jangan lupa berikan juga pasta gigi sesuai usia anak dan rasanya menarik untuk anak, gunakan air matang juga saat sikat gigi terutama bila si kecil belum bisa berkumur dengan benar.

Teman Sehat, ternyata karies bukan masalah sepele ya, masalah gigi berlubang pada anak juga dapat berpengaruh pada kebiasaan makan baik dan status gizinya. Karies juga bisa dicegah dengan kebiasaan baik dari rumah. Yuk ketahui, pahami dan cegah sejak dini untuk Anak Indonesia Bebas Karies 2030!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Referensi

https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%2520gigi.pdf

https://iapdworld.org/wp-content/uploads/2020/04/02_Management-of-Early-Childhood-Caries.pdf

https://www.eapd.eu/uploads/files/EAPD_Fluoride_Guidelines_2019.pdf

https://iapdworld.org/wp-content/uploads/2020/04/02_Management-of-Early-Childhood-Caries.pdf

https://iapdworld.org/wp-content/uploads/2020/04/02_Management-of-Early-Childhood-Caries.pdf

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.