Foremilk & Hindmilk serta Mitos-Mitosnya

Halo, Teman Sehat! ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi yang lengkap. Menurut WHO, pemberian ASI ekslusif diberikan paling optimal dalam jangka waktu 6 bulan. ASI bukan susu biasa karena memiliki lebih banyak manfaat dari susu sapi atau buatan lainnya. Selain kandungan zat gizinya, ASI memiliki berbagai komponen aktif yang berfungsi menjaga kesehatan bayi.

Ternyata pemberian ASI eksklusif 6 bulan dan melanjutkan ASI sampai 2 tahun masih menjadi tantangan bagi banyak para ibu. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya mitos terkait menyusui yang membuat ibu menjadi khawatir. Nah, kali ini kita akan membahasa mitos berkaitan dengan foremilk dan hindmilk. Yuk, simak di sini!

Menyusui harus di kedua bagian agar lengkap makanan bagi si bayi

Yap! pernyataan yang sering didengar ini adalah mitos. Hal tersebut berkaitan dengan istilah foremilk dan hindmilk, dua istilah susu yang terdapat dalam ASI yang memiliki kandungan gizi yang berbeda. Foremilk merupakan ASI yang mengandung laktosa tinggi serta protein dan lemak yang rendah. Foremilk disebut ASI depan atau ASI yang pertama kali keluar pada 3 – 5 menit pertama saat menyusui.  Hindmilk merupakan ASI yang mengandung lemak tinggi disimpan dalam sel susu. Hindmilk disebut juga ASI penutup karena dihasilkan pada akhir menyusui sekitar 15- 20 menit.

Foremilk memiliki bentuk yang lebih encer, sedangkan hindmilk lebih kental atau berbentuk seperti krim. Foremilk lebih berfungsi sebagai pelepas dahaga pada bayi, merangsang energi, dan perkembangan otak, sedangkan hindmilk berfungsi memacu pertumbuhan bayi.  Keduanya tetap sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

ASI yang encer berarti kualitasnya ngga baik, apakah benar?

Faktanya, semua ASI memiliki kualitas yang sangat baik. Baik foremilk (yang konsistensinya lebih encer) maupun hindmilk, sama-sama penting bagi bayi karena memiliki kandungan gizi yang berbeda dan saling melengkapi.

Bayi menjadi gemuk jika terlalu banyak hindmilk

Faktanya, semua ASI memiliki kandungan lemak. Memang kandungan lemak pada hindmilk lebih tinggi dari foremilk tapi kandungan lemak ASI secara alami bervariasi sepanjang menyusui dan di sepanjang hari. Tapi, pada dasarnya ibu ngga perlu khawatir, asalkan selalu memenuhi kapanpun bayi tersebut ingin menyusu, kecukupan gizi bayi akan terpenuhi secara optimal.

Ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk ngga baik buat bayi

     Produksi ASI melebihi konsumsi mungkin menyebabkan hindmilk tidak terpenuhi sehingga bayi akan menerima laktosa lebih banyak dan mengalami defisiensi lemak. Ketidakseimbangan tersebut akan menimbulkan perubahan defekasi pada bayi berupa diare osmotik. Diare mungkin sering terjadi pada tiga bulan pertama menyusui karena masih memerlukan penyesuaian untuk mendapatkan keteraturan jadwal menyusui. Tapi, hal tersebut ngga perlu dikhawatirkan karena hanya terjadi jika terlalu banyak atau waktu menyusu yang terlalu sering. Selain itu, ikuti saja kapan bayi mencari atau ingin menyusu.

Nah, hal-hal di atas merupakan beberapa mitos yang berhubungan dengan foremilk dan hindmilk pada ASI. Teman Sehat harus lebih bijak lagi menyikapi mitos-mitos ini. Selamat mengASIhi!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.