Hari Pangan Sedunia: Kelaparan terhadap Kualitas Hidup Manusia

Teman Sehat, kamu tau ngga kemarin diperingati sebagai hari apa? Yap, 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia, loh! Tema yang diangkat tahun ini, oleh FAO yaitu “Zero Hunger”. Ternyata menurut IFPRI (International  Food  Policy Research), kelaparan memiliki kaitan yang erat dengan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Selain itu, IFPRI juga mengembangkan model pengukuran kualitas hidup manusia dengan menggunakan model kelaparan yang terkait langsung dengan populasi anak-anak dengan usia kurang dari lima tahun. Apa aja ya, permasalahan yang perlu diperhatikan? Yuk simak penjelasannya!

Zero hunger

Zero hunger merupakan salah satu bagian dari SDGs atau Sustainable Developmpent Goals. Maknannya yaitu, pada tahun 2030 diharapkan ngga ada lagi kelaparan di dunia. Ngga cuma masalah kepalaran aja loh, tapi tercapainya ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, dan pembangunan agrikultur yang berkelanjutan juga merupakan tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan data yang dilansir PBB pada tahun 2015, sekitar 800 juta orang di dunia mengalami kelaparan dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. Kelaparan yang ekstrem dan malnutrisi (kekurangan zat gizi) berdampak pada pembentukan individu yang kurang produktif dan lebih mudah terjangkit wabah penyakit.

Ternyata begitu besarnya ya, dampak kelaparan yang diberikan. Apalagi menurut model penelitian yang dikembangkan IFRI, ada 4 masalah yang perlu diperhatikan terkait masalah kelaparan. Yuk, simak penjelasannya!

1. Kekurangan nutrisi (Undernourishment)

Menurut FAO, kekurangan nutrisi (undernourishment), merupkan keadaan seseorang yang kekurangan konsumsi pangan, sehingga kekurangan kalori untuk digunakan kegiatan sehari-hari dalam keadaan sehat dan produktif.

Nah, hal ini harus kamu perhatian ya! Karena kalau jumlah asupan akan memengaruhi jumlah kalori yang dihasilkan. Jika kalori yang dihasilkan cukup, maka kamu akan lebih produktif saat beraktivitas. Kalori yang dibutuhkan seseorang bervariasi dengan kisaran 1650 sampai >2000 kilokalori per orang per hari, tergantung umur dan jenis kelaminnya.

2. Child wasting

Child wasting merupakan kondisi anak-anak dibawah usia lima tahun yang memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih rendah dari standar, karena masalah gizi kurang yang kronis. Memantau berat badan dan tinggi badan si kecil juga diperlukan, loh! Kamu bisa menghitung berat badan ideal dengan kalkulator BMI, yaitu:

Berat badan ideal = Berat badan (kilogram): Tinggi badan (meter)

Jika nilai BMI si kecil berada pada kisaran 18,5-25, maka bisa dikatakan berat badanya ideal. Tapi, kalau angkanya >25, maka si kecil memiliki berat badan berlebih dan kalau angkanya <18 berarti berat badannya kurang.

3. Child stunting

Child Stunting merupakan kondisi anak-anak di bawah usia lima tahun dengan tinggi tubuh di bawah standar usianya, karena masalah gizi kurang yang kronis.  Pencegahannya, bisa dilakukan dengan memenuhi asupan gizi pada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif pada si kecil, dan memantau pertumbuhannya.

4. Child mortality

Child Mortality yaitu kondisi tingkat kematian anak-anak di bawah usia lima tahun , karena maslah gizi dan lingkungan yang ngga sehat. Lingkungan dan sanitasi yang bersih, akan berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.

Nah, Teman Sehat benar kan, dampak terjadinya kelaparan cukup luas terhadap masyarakat. Apalagi, permasalahan yang timbul banyak terdampak pada anak kecil. Padahal, anak kecil merupakan generasi penurus loh! Kalau generasi penerus kamu habis, bagaimana kelanjutan hidup selanjutnya?

Yuk, lakukan hal kecil yang disarankan FAO, seperti menghabiskan makanan yang kamu beli, beli makanan yang dibutuhkan dan belilah produk lokal

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.