Inilah Bukti Kalau Obesitas Bisa Terjadi di Mana Aja

WhatsApp Image 2017-05-22 at 11.13.16 AM

Halo Teman Sehat! Tanggal 14-17 Mei lalu, telah dilangsungkan salah satu event gizi internasional terbesar di Asia Tenggara yang bernama “The First Southeast Asia Public Health Nutrition Conference” di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kegiatan ini telaksana atas kerjasama Nutrition Society of Malaysia, Food and Nutrition Society of Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia), Nutrition Foundation of the Phillippines Inc, Nutrition Association of Thailand under the Patronage of Her Royal Highness Princess Maha Chakri Sirindhorn, dan Vietnam Nutrition Association. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Together in Advancing Public Helath Nutrition”.

Ratusan penelitian dipresentasikan dalam penelitian ini, baik dalam presentasi poster ataupun presentasi oral. Tim lini sehat juga ikut berpartisipasi menyumbangkan 1 paper penelitian dalam kegiatan ini loh, Teman Sehat!

Tim lini sehat membahas tentang status gizi dewasa di 4 rumah susun (rusun) sederhana yang terpilih di Jakarta, yaitu di daerah Cengkareng, Angke, Marunda, dan Tambora. Data diperoleh ketika tim lini sehat menjadi konsultan gizi dan kesehatan selama bulan Februari-Maret 2017 lalu di keempat wilayah itu. Terdapat 105 orang dewasa (berusia 19-65 tahun) yang terlibat dalam studi ini. Sebagian besar (87%) orang yang melakukan konsultasi gizi dan kesehatan adalah perempuan.

Nah, bagaimana hasilnya? Apakah sebagian besar penduduk rusun memiliki status gizi kurang?

IMG_3491

Ternyata hasil studi lini sehat menunjukkan bahwa justru sebagian besar penduduk rusun (53,3%) punya status gizi lebih, yaitu 31,4% obesitas dan 21,9% tergolong overweight. Sedangkan, hanya 3,8% penduduk rusun yang punya status gizi kurang, alias kurus.

Terdapat lebih banyak perempuan yang melakukan konsultasi gizi dan kesehatan karena sepertinya perempuan lebih peduli dengan status gizinya dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini terjadi karena lebih banyak perempuan yang merasa ngga puas dengan tubuhnya. Penelitian menemukan bahwa ternyata, masalah ketidakpuasan pada tubuh bukan cuma terjadi pada remaja perempuan, tetapi juga masalah besar yang dihadapi oleh perempuan dewasa.

Studi ini juga menemukan bahwa perempuan lebih berisiko untuk mengalami obesitas dan overweight dibandingkan laki-laki.

Perempuan lebih cenderung berstatus gizi obesitas dibandingkan dengan laki-laki di seluruh wilayah WHO di dunia.

Kok bisa?

Terdapat perbedaan metabolisme lemak antara laki-laki dan perempuan yang menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi lemak dalam tubuh perempuan. Hal ini berfungsi untuk menjaga siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi perempuan secara keseluruhan. Lebih rendahnya aktivitas fisik yang dilakukan perempuan dibandingkan laki-laki terkait pekerjaan juga menjadi salah satu penyebab lain dari peristiwa ini. Penyebab selanjutnya adalah peristiwa kehamilan yang menyebabkan kenaikan berat badan dan perubahan metabolisme jangka pendek dan panjang.

Pernahkah kamu mendengar istilah “obesogenic environment”?

Obesogenic environment adalah istilah untuk menggambarkan lingkungan yang mendukung terjadinya obesitas. Lingkungan seperti ini adalah hambatan untuk mempunyai tubuh yang sehat, misalnya lingkungan yang ngga mendukung aktivitas fisik dan banyak penjual makanan yang ngga sehat. Nah, masalah inilah yang dicurigai bisa meningkatkan masalah gizi lebih, termasuk di rumah susun.

Bagaimana pendapatmu, Teman Sehat? (agt&don)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.