Sahabat Sehat, definisi sehat bisa diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu sehat fisik, sosial dan jiwa. Sehat secara fisik merupakan suatu kondisi pada seseorang yang memiliki badan sehat, bugar, dan terbebas dari sakit. Nah, siapa sih yang ngga ingin hidup sehat supaya bisa tetap produktif? Yuk, simak ulasan berikut mengenai pola makan sehat yang diklaim mampu memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh.

Apa itu intermittent fasting?
Melansir dari Johns Hopkins Medicine, intermittent fasting atau yang biasa dikenal dengan diet puasa adalah metode pengaturan pola makan melalui puasa makan dalam kurun waktu tertentu. Belakangan ini, diet tersebut menjadi tren dalam dunia kesehatan karena disebutkan dapat menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, hingga memperpanjang usia.
Intermittent fasting merujuk pada diet yang lebih mengedepankan pengaturan kebiasaan makan. Cara ini ngga mengatur apa saja makanan yang perlu dibatasi atau dikonsumsi, melainkan waktu seseorang akan mulai dan berhenti makan atau berpuasa. Beberapa sumber pustaka menganjurkan puasa selama 16 jam, namun selebihnya untuk waktu dapat ditentukan sendiri.
Metode penerapan intermittent fasting
Cara berikut ini bisa menjadi referensi bagi kamu untuk memilih waktu yang tepat dalam menjalankan intermittent fasting, yaitu puasa selama 12 jam sehari, 16 jam sehari, selama dua hari dalam kurun waktu seminggu, puasa 24 jam dalam seminggu, atau menjadikannya sebagai alternatif.
Sahabat Sehat, sebelum memulai perencanaan jadwal berpuasa, sebaiknya cek kondisi kesehatan dan konsultasi terlebih dahulu, ya. Hal ini berkaitan dengan jumlah kalori yang kamu butuhkan dan adanya penyakit penyerta.

Ragam manfaat intermittent fasting
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting membuat pembakaran lemak meningkat sehingga berpengaruh terhadap fungsi organ, khususnya otak. Manfaatnya, yaitu mampu memperbaiki fungsi sel, gen, dan hormon dalam tubuh, mengurangi lemak di perut dan risiko insiden resistensi insulin, menurunkan berat badan dan risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2, meningkatkan fungsi sel otak, serta meningkatkan kualitas tidur.
Intermittent fasting bisa membantu seseorang untuk membentuk perilaku makan yang lebih baik dan sehat. Metode ini juga melatih ketahanan tubuh untuk tetap menjalankan fungsinya meskipun sedang berpuasa.
Selama menjalankan intermittent fasting, mungkin kamu bisa mendapat efek yang ngga diinginkan sebagai respon adaptasi, seperti sakit kepala dan perubahan pola jam tidur. Seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai terbiasa sehingga efek ini perlahan akan menghilang.
Sahabat Sehat, intermittent fasting bisa dijadikan sebagai pilihan gaya hidup yang lebih sehat, bukan? Semoga bermanfaat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Halo, artikel ini cukup bagus dan bermanfaat. Saya ingin membagikan beberapa artikel yang dapat membantu http://news.unair.ac.id/2018/06/06/tetap-terapkan-gaya-hidup-sehat-saat-puasa/