
Sahabat Sehat, dalam rangka memperingati hari Keluarga Berencana (KB) Nasional, perlu kamu ketahui informasi penting dalam menunjang keberhasilan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Indonesia.
Berbagai aspek pendukung digalakkan setiap tahunnya oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), salah satunya adalah sosialiasi dan edukasi alat kontrasepsi sebagai metode pendekatan pengaturan kehamilan pada perempuan.
Kontrasepsi ngga hanya digunakan pada perempuan loh, tapi laki-laki juga bisa berkontribusi. Simak yuk jenis kontrasepsi yang aman dan efektif digunakan oleh laki-laki.
Kontrasepsi hormonal
Pil
Pil adalah jenis kontrasepsi yang banyak digunakan, baik pada perempuan maupun laki-laki. Cara kerja pil kontrasepsi pada laki-laki berbeda dengan perempuan. Senyawa peptida yang terkandung dalam pil bekerja dengan cara menurunkan produksi jumlah sperma.
Efek samping penggunaan jangka pendek diketahui jarang terjadi. Sedangkan, pada perempuan, pil kontrasepsi berpengaruh terhadap siklus haid dan memiliki risiko efek samping akibat penggunaan jangka panjang.

Suntik hormon testosteron
Penggunaan hormon testosterone enanthate sebagai alat kontrasepsi diberikan melalui suntikan, bertujuan untuk menurunkan jumlah sperma. Beberapa studi menunjukkan bahwa sejumlah laki-laki yang melakukan suntik testosteron, proses pembuahan ngga terjadi.
Namun, efek samping yang perlu diwaspadai yakni rasa ngga nyaman pada tempat suntikan, tumbuhnya jerawat, peningkatan berat badan, dan kadar lemak tubuh abnormal.
Kontrasepsi non-hormonal
Kondom
Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang umum dikenal oleh masyarakat. Selain mencegah sperma agar ngga ketemu sel telur, kondom juga melindungi kamu agar terhindar dari penyakit infeksi seksual yang menular, seperti herpes dan klamidia.
Aspek lain yang perlu kamu ketahui agar kondom ini bisa efektif, yaitu ketepatan dan kesesuaian cara pemakaian, pengecekan tanggal kedaluwarsa, pengecekan bahan, seperti kandungan lateks atau poliisopren untuk menghindari alergi, serta penyimpanan dilakukan di tempat yang dingin dan kering.
Vasektomi
Vasektomi, biasa dikenal dengan istilah “sterilisasi laki-laki”. Teknik pemotongan dan penutupan tabung yang dilewati sperma dari testis merupakan metode yang ada pada vasektomi. Capaian efektivitas > 99% membutuhkan waktu sekitar 3 bulan, sehingga dibutuhkan kontrasepsi alternatif lainnya selama menunggu rentang waktu tersebut.
Melansir dari WebMD, kelebihan vasektomi yakni efektif, murah, dan ngga mempengaruhi ejakulasi pada laki-laki maupun pasangannya. Namun, vasektomi diketahui juga memiliki kekurangan, yaitu laki-laki yang sudah melakukan vasektomi, ngga bisa mendapatkan keturunan lagi. Efek samping lain yang sering dijumpai yaitu rasa nyeri dan perdarahan.
Senggama Terputus
Senggama terputus adalah kontrasepsi konvensional kuno yang sebenarnya kurang efektif dan ngga memberikan kenyamanan bagi laki-laki karena mengharuskan proses pengeluaran sperma dilakukan di luar. Tingkat keberhasilan metode ini dipengaruhi oleh faktor pengaturan waktu saat bersenggama dan ejakulasi. Metode ini sulit dilakukan bagi sebagian laki-laki.
Nah, Sahabat Sehat, apakah kamu ingin memiliki dan mewujudkan keluarga berencana yang memberikan energi positif? Yap, kamu bisa mengatur dan merencanakan masa depan keluargamu dengan menggunakan berbagai pilihan alat kontrasepsi sebagai penunjang keberhasilan tujuanmu, yaitu keluarga berencana yang sejahtera. Salam sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP