Kolostrum, ASI Pertama yang Penting untuk Bayi

Saat melahirkan dan bayi baru saja keluar dari rahim, biasanya bidan atau dokter akan mendorong para ibu untuk segera melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Hal ini dimaksudkan supaya ibu dan bayi segera terlatih dalam proses menyusui dan bayi bisa mendapatkan manfaat menyusui seawal mungkin. Mengapa bayi perlu diberikan air susu ibu seawal mungkin? Salah satunya supaya bisa mendapatkan manfaat dari ASI pertamanya, yaitu kolostrum yang kaya akan manfaat.

mengenal apa itu kolostrum dan manfaatnya
Foto: Pexels.com

Apa itu kolostrum?

Kolostrum merupakan cairan pertama yang keluar dari payudara ibu setelah melahirkan dan biasanya akan terus diproduksi hingga 2-3 hari kemudian. Pada beberapa ibu, kolostrum bahkan biasanya sudah mulai keluar sebelum melahirkan atau sejak akhir trimester ketiga kehamilan. Cairan kolostrum ini memiliki beberapa perbedaan dengan air susu ibu (ASI) biasa. Apa saja sih perbedaan antara keduanya?

Perbedaan Kolostrum dan ASI Biasa

Kolostrum secara karakteristik memiliki perbedaan dengan ASI biasa dari segi tampilan, tekstur, komposisi, dan volume produksinya. Kolostrum memiliki warna kekuningan dan agak kental, sedangkan ASI biasa cenderung encer dan lebih cenderung berwarna putih pucat. Tekstur kolostrum yang lebih padat ini disebabkan oleh tingginya kandungan zat gizi yang ada pada kolostrum. Selain itu, volume kolostrum yang diproduksi pun biasanya hanya sedikit, berbeda dengan air susu ibu yang keluar cukup banyak seiring dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.

Kandungan dan Manfaat Kolostrum

mengenal apa itu olostrum dan manfaatnya
Foto: Pexels.com

Kolostrum mengandung lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat bila dibandingkan dengan ASI biasa. Selain itu diketahui juga dalam kolostrum terkandung imunoglobulin A, sel darah putih, enzim, dan hormon. Semua zat gizi ini diperlukan oleh bayi yang baru lahir agar merangsang pertumbuhan kekebalan tubuh bayi. Seperti yang diketahui, ketika bayi lahir risiko terkena penyakit dari lingkungannya sangatlah tinggi dengan kondisi tubuh yang lemah. Oleh sebab itu, air susu ibu menyesuaikan kebutuhan bayi saat itu dengan diproduksinya kolostrum.

Setelah 2-3 hari, kondisi air susu ibu akan berubah karena kebutuhan bayi juga sudah berbeda. ASI yang diproduksi akan mengalami transisi dari ASI kolostrum ke ASI biasa. ASI transisi ini juga mengandung sel-sel antibodi seperti kolostrum tapi jumlahnya ngga sebanyak kolostrum. Biasanya ini akan keluar hingga 4-6 minggu setelah melahirkan dan setelah itu air susu ibu akan menjadi ASI mature atau yang biasa dikenal dengan ASI biasa. Pada ASI jenis imi lebih banyak terkandung karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi. Pada usia 6 minggu ke atas, bayi akan mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan sehingga sangat membutuhkan gizi yang tinggi.

Manfaat kolostrum sangatlah spesial dan ngga bisa didapatkan dari susu formula. Mengingat pentingnya kolostrum, maka sebaiknya jangan ragu untuk segera menyusui setelah bayi lahir. Bila ibu sehat dan ngga ada kendala, maka sebaiknya diusahakan untuk terus menyusui dan usahakan bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga 6 bulan. Dengan begitu, bayi bisa tumbuh dengan sehat dan terhindar dari risiko penyakit yang berbahaya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Ballard, O., & Morrow, A. L. 2013. Human Milk Composition. Pediatric Clinics of North America, 60(1), 49–74.

Bryant J, Thistle J. 2020. Anatomy, Colostrum.  StatPearls Publishing.

Gephart, S.M., Weller, M. and Gephart, S., 2014. Colostrum as oral immune therapy to promote neonatal health. Advances in Neonatal Care, 14(1), pp.44-51.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.