Masyarakat Perlu Waspada dengan Virus Hendra?

Sahabat Sehat pernah dengar virus Hendra? Virus ini disebut-sebut berisiko menjadi pandemi berikutnya dan lebih mematikan dari corona. Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit CDC, virus dengan nama ilmiah Hendra henipavirus ini sebenarnya berawal dari hewan kelelawar dan kuda, Sejak 1994 hingga 2013 kasus dari virus Hendra juga jarang terjadi pada manusia. Lantas, apakah masyarakat perlu waspada dengan virus Hendra?

apakah perlu waspada virus Hendra?
Foto: Pixabay.com

Penyebaran virus

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada tahun 2021 lalu melansir negara dengan wabah ataupun yang berisiko dengan virus Hendra (HeV) dari kelelawar, yakni Australia, Madagaskar, beberapa negara di benua Asia, seperti Kamboja, India, Singapura, China, Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, termasuk Indonesia. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, tahun 2011 diberitakan virus ini menginfeksi hanya di Australia, hal tersebut juga jarang terjadi pada manusia. Lalu bagaimana situasi saat ini?

Hingga kini menurut laporan terakhir bulan Mei 2022, Infeksi Emerging Kemenkes RI, menyebutkan tidak ada kasus virus Hendra pada manusia di Indonesia. Namun tetap perlu waspada, sama seperti virus corona, virus ini juga termasuk zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Disisi lain juga ditemukan kelelawar dari genus Pteropus di wilayah Indonesia yang diidentifikasi memiliki antibodi virus Hendra.

waspada virus Hendra menjangkit kelelawar dan kuda
Foto: Pexels.com

Tanda, Gejala dan Pencegahan Infeksi Virus Hendra

Pada kuda membutuhkan masa inkubasi virus 3-16 hari, sedangkan pada manusia bisa 6 hari hingga 2 minggu. Tanda dan gejalanya mirip dengan gejala flu parah, seperti sakit kepala, batuk, pilek, demam, dan gangguan pernapasan. Menurut  Yuen K., dkk. dalam media One Health, virus Hendra juga bisa menimbulkan gejala neurologis seperti kejang dan defisit motorik. Lebih parah bisa terjadi ensefalitis atau radang otak.

Pencegahan yang bisa kita lakukan adalah menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar, hindari kontak dengan paparan jaringan tubuh, cairan atau kotoran dari hewan, khususnya kelelawar dan kuda yang kemungkinan terinfeksi virus Hendra. Bagi yang memiliki atau ternak kuda, harus selalu memantau kesehatan kuda.

Masyarakat perlu jaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan gizi seimbang. Terapkan pengolahan makanan yang tepat untuk menghindari kontaminasi dari hewan terduga pembawa virus, misal cuci dan kupas buah sebelum dimakan, masak hingga matang.

Hingga kini penularan hanya dari hewan ke manusia, belum ada kasus penularan dari manusia ke manusia. Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr Dirga Sakti Rambe, dari tahun 1994 hingga saat ini, ada 7 kasus diantaranya 4 meninggal. Tingkat fatalitas atau kematian infeksi virus ini hingga 57%, angka ini lebih tinggi dibandingkan tingkat fatalitas virus corona. Jadi tetap tenang dan waspada, selalu terapkan pola hidup bersih dan sehat ya, Sahabat Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

CDC. Hendra Virus Disease(HeV) https://www.cdc.gov/vhf/hendra/index.html. Diakses 3 Juni 2022

Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI. 2022. Frequently Asked Questions (FAQ) Penyakit Virus Hendra. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-penyakit-virus-hendra#. Diakses 3 Juni 2022

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Infeksi Virus Hendra Hanya di Australia. https://www.kemkes.go.id/article/view/1577/infeksi-virus-hendra-hanya-di-australia-.html. Diakses 3 Juni 2022

Rambe, D.R. Kenali Virus Hendra. 2022. Bincang Sehati. DAAI Family. https://youtu.be/BAKcrimaLrg. Diakses 3 Juni 2022

Yuen, K. Y., Fraser, N. S., Henning, J., Halpin, K., Gibson, J. S., Betzien, L., & Stewart, A. J. (2021). Hendra virus: Epidemiology dynamics in relation to climate change, diagnostic tests and control measures. One Health, 12, 100207.https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352771420303086. Diakses 3 Juni 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.