Terapi Garam untuk Kesehatan Sistem Pernapasan

Terapi garam atau yang disebut juga dengan halotherapy merupakan pengobatan alternatif yang bermanfaat untuk kondisi pernapasan kamu. Terapi jenis ini biasanya menggunakan garam Himalaya yang mengandung 84 mineral alami dan bebas akan bahan kimia, polutan, serta racun.

Melansir laman WebMD, diketahui bahwa terapi garam sudah biasa dilakukan sejak abad ke-12. Orang Eropa Timur seringkali mengunjungi gua garam untuk terapi pernapasan atau dikenal dengan speleotherapy. Di samping itu, para penambang garam di Polandia yang bekerja sepanjang hari di tambang garam mengaku ngga memiliki gangguan pernapasan dan bahkan ngga pernah pilek atau batuk. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang terapi garam di sini!

terapi garam
Foto: Pexels.com

Metode Terapi Garam

Terapi garam bisa dilakukan dengan dua metode, yakni metode kering dan basah. Metode kering biasa dilakukan di “gua garam” buatan manusia yang bebas kelembapan dengan suhu 68°F (20°C) atau lebih rendah. Didalamnya didukung dengan halgenerator, sebuah alat yang mampu melepaskan partikel garam kering yang kecil di gua garam.

Setelah dihirup, partikel garam tersebut akan memusnahkan alergen dan racun di sistem pernapasan kamu, memecahkan lendir dan mengurangi peradangan, serta membersihkan saluran udara. Terapi garam dengan metode kering berlangsung kurang lebih 30 sampai dengan 45 menit. Metode yang kedua, metode basah dapat dicoba dengan menggunakan campuran garam dan air, seperti berkumur air garam, mandi di air asin, minum air garam, dan melakukan irigasi hidung dengan air garam.

terapi pernapsan dengan garam himalaya
Foto: Pixabay.com

Manfaat Terapi Garam

Adapun manfaat terapi garam untuk sistem pernapasan yang bisa kamu dapatkan, yaitu sebagai bagian dari pengobatan alergi pernapasan, asma, batuk dan pilek, bronkitis, infeksi paru dan tenggorokan (faringitis), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), masalah pernapasan yang berhubungan dengan merokok, radang selaput lendir, rhinitis, tonsilitis, serta cystic fibrosis. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat terapi ini bersifat antibakteri, antiinflamasi, dan antimikroba serta bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Efek Samping Terapi Garam

Sahabat Sehat, di samping ragam manfaat terapi garam, kamu juga perlu memperhatikan risiko efek samping di dalamnya, seperti sakit kepala atau bahkan pada beberapa orang dapat memperburuk gejala asma, seperti batuk hingga sesak napas. Dikutip dari laman healthline, sebuah penelitian menjelaskan bahwa menghirup 3% larutan garam efektif dan aman untuk pengobatan bayi dengan bronkiolitis. Tapi, sejauh ini belum ada standar terkait jumlah penggunaan garam untuk halotherapy.

Oleh karena itu, sebelum  Sahabat Sehat mencoba terapi ini, ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter untuk membantu dalam memutuskan pilihan yang terbaik berdasarkan kondisi kamu. Semoga informasi ini bermanfaat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Halodoc. 2022. Cek Fakta: Manfaat Terapi Garam untuk Sistem Pernapasan. https://www.halodoc.com/artikel/cek-fakta-manfaat-terapi-garam-untuk-sistem-pernapasan. Diakses pada 11 Juni 2022.

Healthline. 2020. Does Halotherapy Really Work?. https://www.healthline.com/health/halotherapy. Diakses pada 11 Juni 2022.

Lazarescu, H., Simionca, I., Hoteteu, M., Munteanu, A., Rizea, I., Iliuta, A., Dumitrascu, D., & Dumitrescu, E. 2014. Surveys on therapeutic effects of “halotherapy chamber with artificial salt-mine environment” on patients with certain chronic allergenic respiratory pathologies and infectious-inflammatory pathologies. Journal of medicine and life7 Spec No. 2(Spec Iss 2), 83–87.

SehatQ. 2022. Mengenal Halotherapy, Terapi Garam yang Kaya Manfaat. https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-halotherapy-atau-terapi-garam-untuk-kesehatan. Diakses pada 11 Juni 2022.

WebMD. 2021. What Is Halotherapy?. https://www.webmd.com/balance/what-is-halotherapy. Diakses pada 11 Juni 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.