Membedong Bayi, Boleh Ngga Sih?

Halo Teman Sehat! Kamu punya adik bayi atau kamu orang tua baru? Kalau iya, pasti si kecil selalu dalam keadaan dibedong atau swaddle. Kata orang tua dulu, bayi dibedong supaya suhu tubuhnya lebih hangat dan posisi tubuhnya lurus. Membedong bayi, juga salah satu sifat naluriah orang tua yang selalu ingin melindungi dan memberikan kenyamanan pada anaknya.

Salah satu ketidaknyamanan si kecil adalah saat mereka menangis, sehingga sebagian orang tua berusaha menenangkan anaknya dengan cara membedong. Tapi ada juga yang berpendapat kalau membedong bayi bisa membuat kesehatannya terganggu. Terus, sebenarya membedong bayi itu boleh ngga sih? Yuk simak penjelasannya!

Membedong atau swaddle merupakan suatu metode tradisional perawatan bayi yang sudah diterapkan sejak abad 18. Kepopuleran membedong ngga cuma terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Menurut penelitian yang dilakukan di University Medical Center, Netherlands, membedong bayi memiliki beberapa sisi baik, seperti:

1. Bayi lebih tenang dan tidur lebih lama

Durasi tidur adalah salah satu hal yang penting buat pertumbuhan bayi, Teman Sehat. Bayi yang dibedong cenderung memiliki durasi tidur yang lebih lama, jika dibandingkan dengan bayi yang ngga dibedong. Membedong akan membatasi gerakan lengan bayi, sehingga mengurangi respon terbangun tiba-tiba (startle response) pada bayi.

2. Menghangatkan bayi

Bayi yang baru lahir, akan mengalami masa adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu cara membatu si kecil supaya mudah beradaptasi, yaitu dengan cara membedong. Saat dibedong, si kecil akan merasa tetap hangat seperti berada di dalam kandungan ibunya. Sehingga saat si kecil merasakan udara di luar yang ngga menentu, mereka akan tetap merasa nyaman.

3. Mengurangi tangisan bayi

Teman Sehat, tau ngga ternyata membedong bayi akan mengurangi kecenderungan si kecil untuk menangis. Kenapa? Karena membedong akan mengurangi kecemasan si kecil dengan melindunginya dari gangguan dari luar yang berlebihan. Kondisi dunia luar yang berisik dan ngga beraturan sangat berbeda dengan rahim dengan white noise-nya yang teratur

Tapi, ternyata dalam penelitian yang sama, membedong atau swaddle juga ada sisi buruknya loh! Mau tau apa aja sisi buruknya? Check this out!

1. Hyperthermia

Hyperthermia atau kepanasan bisa terjadi pada bayi yang dibedong, terutama kalau kamu membedongnya sampai ke kepala. Sebagai orang tua, kamu harus selalu mengawasi si kecil saat dibedong dan segera melepas atau mengendorkan bedong saat si kecil mulai kepanasan.

2. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Teman Sehat, ternyata membedong bayi meningkatkan risiko SIDS, yaitu keadaan saat bayi meninggal secara mendadak, padahal bayi ngga sakit. Kok bisa ya? Yap, karena membedong akan membatasi gerakannya, sehingga saat berguling si kecil ngga bisa kembali terlentang. Jadi, kamu jangan sekali-kali menelungkupkan si kecil saat lagi dibedong, karena bisa menghambat nafas bayi dan berakhir dengan sindrom SIDS.

3. Hip Dysplasia

Hip Dysplasia adalah ketidaknormalan sendi pada pangkal paha, bahkan bisa menyebabkan bergesernya sendi pada tempatnya. Kok bisa sih? Yap, ini bisa terjadi karena  bedong yang digunakan si kecil terlalu kencang atau saat membedong, kakinya dilurus-luruskan, sehingga menggeser sendi-sendi si kecil terutama pada bagian paha.

Nah, gimana Teman Sehat? Sekarang kamu udah tau kan sisi baik dan buruknya membedong si kecil. Pada dasarnya, membedong si kecil itu boleh, karena membedong punya sisi yang baik. Tapi kembali lagi, ini tergantung selera dan pendapat masing-masing orang tua. Jadi kalau kamu tetap ngin membedong si kecil, tetap awasi keadaannya dan jangan melurus-luruskan kakinya ya! Yuk, cermati cara asuh si kecil!

 

Editor & Proofreader : Firda Shabrina, S.Tp

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.