Artritis reumatoid atau yang lebih dikenal dengan istilah reumatik merupakan salah satu penyakit autoimun yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, kamu mungkin menyadari bahwa penyakit ini ngga begitu menjadi sorotan seperti diabetes dan hipertensi. Penderita reumatik biasanya mengalami peradangan hingga terjadi pembengkakan, nyeri, dan ngga jarang pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi.

Faktor Risiko Artritis reumatoid
Usia menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi terjadinya artritis reumatoid. Penyakit ini lebih rentan diderita oleh usia 50 hingga 60 tahun ke atas, karena pada usia tersebut sistem metabolisme tubuh mulai terganggu dan mengalami penurunan fungsi. Tapi bukan ngga mungkin juga usia muda dapat menderita penyakit ini ya, Sahabat Sehat!
Seorang penderita akan mengalami nyeri yang berbeda mulai nyeri ringan, sedang, hingga nyeri berat. Biasanya, ketika seseorang sering melakukan aktivitas berat sehari-hari, maka berisiko mengalami reumatikpada sendi jari dan pergelangan kaki.
Penanganan Artritis reumatoid
Selain dengan diberikan obat-obatan, penatalaksanaan dapat dilakukan secara non farmakologi, yakni dengan terapi kompres hangat menggunakan kain yang direndam pada air hangat. Tujuannya untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, menghilangkan kaku, serta mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi.
Ketika dilakukan kompres hangat, maka akan terjadi pemindahan panas dari kain ke tubuh. Pembuluh darah mengalami pelebaran dan ketegangan otot menurun, sehingga nyeri yang dirasakan bisa berkurang, bahkan hilang. Terapi kompres hangat ini bisa juga dikombinasikan dengan beberapa bahan herbal loh, Sahabat Sehat! Berikut ini beberapa contohnya.

Air rebusan serai
Serai menjadi salah satu bahan herbal yang dianjurkan untuk melakukan kompres hangat. Hal ini dikarenakan serai memiliki kandungan minyak atsiri yang memiliki efek farmakologi berupa rasa pedas dan bersifat hangat sebagai anti inflamasi atau anti radang.
Selain itu, serai juga bersifat analgetik yakni dapat menghilangkan nyeri sendi dan nyeri otot pada penderita artritis reumatoid. Dikutip dari salah satu publikasi dalam Jurnal Kesehatan Tadulako, hasil maksimal akan didapatkan jika terapi kompres hangat dilakukan setiap hari dalam waktu 20 menit, dan penggantian air dilakukan setiap lima menit.
Kompres Jahe
Kompres jahe juga merupakan terapi alternatif untuk mengurangi nyeri pada penderita Artritis reumatoid. Air rebusan jahe memiliki kandungan enzim siklo-oksigensi yang mampu mengurangi peradangan. Sama seperti air rebusan serai, jahe juga memiliki efek farmakologis berupa rasa panas dan pedas yang dapat mengurangi rasa nyeri dan kaku otot. Selain itu, komponen kimia lain seperti gingerol pada jahe juga bersifat antianalgesik dan anti inflamasi.
Sahabat Sehat, bisa menggunakan dua bahan herbal di atas sebagai terapi alternatif untuk mengurangi nyeri saat mengalami reumatik. Selain murah dan mudah dilakukan secara mandiri di rumah, metode ini juga memiliki risiko yang lebih rendah.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP