Sampah masih sering dijumpai pada beberapa tempat, seperti jalan raya dan fasilitas umum lainnya. Tak jarang, sampah itu terlihat menumpuk dan berserakan hingga berdampak terhadap terganggunya kegiatan yang sedang berjalan hingga mengotori sekitar.
Peningkatan urbanisasi, perkembangan industri dan teknologi disebut sebagai faktor yang bertanggung jawab terhadap jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karenanya, untuk menghindari dan mengurangi bahaya lingkungan dan kesehatan akibat cemaran sampah, maka limbah perlu dikelola sesuai dengan jenisnya.

Metode pengelolaan sampah
Sampah bisa dibagi dalam tiga jenis, yakni organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Ketiga jenis limbah memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari proses pembusukan, penguraian, hingga dampak negatifnya bagi lingkungan.
Pengelolaan sampah merupakan pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan sampah atau limbah. Aktivitas ini bersifat teratur, menyeluruh, dan dilakukan secara terus menerus, yaitu mencakup pengurangan dan penanganan sampah.
Distribusi sampah juga beragam, yakni penggabungan sampah dari sumber sampah, pengangkutan sampah untuk dibuang di tempat penampungan sementara (TPS) hingga berakhir di tempat pemrosesan. Berikut ini beberapa metode pengelolaan sampah supaya lebih efisien.

Landfill
Cara ini dengan meratakan dan memadatkan sampah dengan menggunakan alat berat dan dilapisi tanah. Setelah proses selesai, kawasan landfill dinyatakan ngga layak untuk dibangun gedung dalam 20 tahun ke depan. Sebaliknya, hanya boleh digunakan sebagai taman bermain.
Insinerasi
Insinerasi atau pembakaran sampah guna mengurangi sampah dan menjadikannya bahan yang ngga mudah terbakar, seperti abu dan gas buang yang rentan beracun. Pengurangan volume limbah hingga 90% membuat metode ini dianggap paling higienis. Namun, metode ini berisiko kurang ramah lingkungan karena menghasilkan gas rumah kaca (karbondioksida dan karbonmonoksida).
Pengomposan
Pada bahan organik (sisa makanan, sampah halaman) yang bisa terurai seiring waktu. Proses pengomposan bisa dimulai dengan mengubur sampah di bawah lapisan tanah dan dibiarkan membusuk akibat pengaruh mikroorganisme (bakteri, jamur). Hasilnya adalah pupuk yang kaya nutrisi dan bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas retensi air.
Pembangkit biogas
Khusus limbah yang bisa terurai seperti makanan, kotoran hewan, atau limbah industri organik yang akan diubah menjadi biogas melalui penguraian dengan bantuan bakteri, jamur, atau mikroorganisme lainnya.
Cara lainnya
Selain empat cara yang telah disebutkan di atas, pengelolaan sampah bisa juga dilakukan dengan pemadatan limbah, contohnya kaleng, botol plastik yang dipadatkan menjadi balok dan dikirim untuk daur ulang. Proses ini mencegah oksidasi logam. Cara lainnya, yakni vermicomposting atau melibatkan cacing sebagai bahan untuk menguraikan bahan organik menjadi pupuk kandang yang kaya nutrisi.
Permasalahan sampah bisa diatasi melalui kolaborasi aktif dengan berbagai sektor guna menjaga kelestarian lingkungan. Sahabat Sehat, kamu sebagai generasi penerus bangsa juga bisa mengambil peran dalam pengelolaan sampah ini, minimal membuang sampah yang ada di sekitar kamu sesuai dengan jenisnya, ya.
Referensi
Vedantu. Waste disposal. https://www.vedantu.com/biology/waste-disposal. Diakses 5 Agustus 2022
Departemen Geografi UGM. 2019. Sejauh manakah inovasi pengelolaan sampah di Indonesia. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/10/19/sejauh-manakah-inovasi-pengelolaan-sampah-di-indonesia/. Diakses 5 Agustus 2022
Kemdikbud. 2022. Tiga Langkah mudah mengelola sampah yang ada di rumah. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tiga-langkah-mudah-mengelola-sampah-yang-ada-di-rumah/. Diakses 5 Agustus 2022
Converse energy future. What is waste management and various methods of waste disposal?. https://www.conserve-energy-future.com/waste-management-and-waste-disposal-methods.php. Diakses 5 Agustus 2022
Byjus. Waste disposal. https://byjus.com/biology/waste-disposal/. Diakses 5 Agustus 2022