Sahabat Sehat, pada masa pandemi Covid-19 banyak ibu menyusui khawatir bayi mereka tertular virus Covid-19. Ibu menyusui takut Covid-19 bisa ditularkan lewat ASI, mereka juga khawatir apakah ibu dan bayi bisa terlindungi dari virus Covid-19 melalui pemberian ASI. Apakah aman menyusui di masa pendemi? Yuk, simak tipsnya.
ASI Ekslusif
Air susu ibu (ASI) eksklusif merupakan pemberian ASI pada bayi 0-5 bulan tanpa diberikan minuman atau makanan lain termasuk air putih, kecuali obat. ASI mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI eksklusif bisa mencegah bayi dari masalah gizi buruk dan stunting, loh!

Perlindungan Menyusui
Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan “Deklarasi Innocenti” pada tahun 1990. Dalam deklarasi tersebut dinyatakan bahwa setiap negara harus memberikan perlindungan dan dorongan kepada ibu supaya bisa memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.
Tips Aman Menyusui
Menurut WHO/UNICEF, bukti menunjukkan bahwa menyusui sangat aman. Hingga sekarang, belum ada data yang menyimpulkan adanya transmisi vertikal Covid-19 melalui menyusui. Ibu dan bayi perlu tetap bersama terutama saat setelah kelahiran dan selama masa menyusui. Oleh karena itu, WHO membuat rekomendasi supaya para ibu memulai atau terus menyusui karena manfaat menyusui jauh lebih besar daripada risiko potensial untuk penularan. Berikut tips menyusui aman selama pandemi.
Terus menyusui sambil menjaga protokol kesehatan
Ibu disarankan untuk tetap menyusui dengan menjaga protokol kesehatan 3 M, yakni mengenakan masker saat menyusui, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh bayi, menghindari memegang mata, telinga dan hidung, serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan secara teratur. Pada ibu yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan ibu masih tetap bisa menyusui bayinya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, karena ASI mengandung antibodi yang meningkatkan kekebalan melawan virus.

Gunakan cup feeder jika terlalu sakit untuk menyusui
Ketika ibu terlalu sakit untuk menyusui, mereka bisa segera mencari pertolongan medis. Sebisa mungkin ibu perlu memerah ASI-nya untuk diberikan kepada bayi. Baik oleh si ibu sendiri atau dengan bantuan orang lain yang ngga terinfeksi menggunakan cup feeder atau cangkir dan sendok bersih.
Minta dukungan keluarga dan tenaga kesehatan
Apabila ibu dengan gejala berat sehingga ngga memungkinkan untuk menyusui bayinya, dan jika bisa diterima secara budaya, bayi diperbolehkan menerima donasi ASI. Kalaupun semua pilihan ini belum ada, maka langkah terbaik yaitu dengan meminta nasihat dan dukungan dari tenaga kesehatan.
Berhati-hatilah saat memberi susu formula
Menurut UNICEF sangat penting untuk diketahui bahwa susu sapi, susu formula atau susu pertumbuhan bukanlah pilihan tepat untuk sebagian besar bayi dan balita. Susu sapi atau susu segar sebenarnya ngga cocok untuk dikonsumsi bayi berusia di bawah 12 bulan, karena kandungan gizinya yang tak sesuai dengan kebutuhan bayi. Sedangkan pemberian susu formula berisiko, karena selain mahal dibutuhkan persiapan khusus supaya bisa aman diminum.
Oleh karena itu, pemberian susu formula disarankan sebagai pilihan terakhir saat Ibu dalam masa pemulihan dari COVID-19, sebelum bisa kembali memberikan ASI ekslusif. Nah, sekarang ibu ngga perlu khawatir lagi menyusui bayinya di masa pandemi.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP