Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Diabetes Tipe II

DM tipe II merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dijumpai. Secara umu, diabetes terjadi saat konsentrasi glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat kurangnya produksi insulin atau insulin ngga bekerja maksimal. Penderita diabetes memiliki pola makan yang berbeda untuk menjaga keseimbangan konsentrasi glukosa. Lalu, bagaimana cara penderita DM tipe II menjalani puasa? Simak ulasan berikut, yuk!

Apa yang terjadi pada tubuh selama berpuasa?

Sekitar 8 jam setelah makan terakhir, tubuh mulai menggunakan simpanan energi untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil dan normal. Kondisi ini ngga akan menjadi masalah bagi tubuh dengan metabolisme normal. Tapi, bagi seseorang yang mengalami DM tipe II, perubahan waktu makan dan kondisi perut kosong saat berpuasa akan menimbulkan beberapa risiko loh!

Risiko berpuasa bagi penderita DM tipe II

risiko berpuasa bagi penderita diabetes
Foto: Pexels.com
Hipoglikemia

Apa itu hipoglikemia? Hipoglikemia merupakan kondisi saat konsentrasi glukosa dalam darah terlalu rendah. Durasi puasa dalam jangka waktu yang lama, berakibat pada rombakan simpanan energi untuk mengganti energi yang digunakan.

Tapi, jika metabolisme glukosa mengalami gangguan, tubuh bisa berisiko mengalami hipoglikemia. Risiko hipoglikemia juga terjadi saat penderita diabetes mengonsumsi obat-obatan khusus yang termasuk ke dalam golongan hypoglycemic agent serta mengonsumsi insulin.

Hiperglikemia

Sebaliknya, hiperglikemia bisa terjadi saat penderita diabetes membatasi konsumsi obat-obatan dan insulin, sehingga setelah berbuka dan sahur terjadi lonjakan kadar glukosa dalam darah secara signifikan.

Dehidrasi

Teman Sehat, selama berpuasa tentu asupan makan dan minum dibatasi dalam kurun waktu tertentu. Jika kebutuhna air ngga terpenuhi kamu bisa mengalami dehidrasi dan hal ini lebih berisiko jika dialami oleh penderita diabetes.

Dehidrasi bisa berakibat pada ketidakmampuan ginjal dalam menyaring glukosa dalam urin (diuresis osmosis), sehingga glukosa akan ikut dikeluarkan bersama urin (glukosuria). 

Tips puasa sehat untuk penderita diabetes

Rutin Konsultasi Doktor
Foto: Unsplash.com

Memang betul, terdapat beberapa risiko yang mungkin terjadi jika penderita diabetes menjalani ibadah puasa. Tapi, bukan menjadi alasan untuk absen dari rutinitas wajib bagi umat muslim tersebut ya! Jika dilakukan dengan baik, puasa justru memiliki banyak manfaat bagi penderita diabetes. Berikut tips yang bisa kamu perhatikan untuk membantu keluarga dan sahabat penderita diabetes yang akan menjalani puasa. Simak yuk!

Kenali risikonya

Penderita diabetes harus memperhatikan risiko yang mungkin terjadi saat dia akan menjalani ibadah puasa. Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter supaya mendapatkan saran yang tepat.

Selalu cek kadar glukosa darah secara rutin

Perubahan pola makan sangat berpengaruh terhadap perubahan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, pengecekan gula darah harus rutin dilakukan supaya mengetahui kondisi tubuh dengan pasti. Bagi penderita diabetes risiko tinggi, pengecekan dilakukan 3-4 kali dalam sehari, tapi untuk penderita dengan risiko rendah, cukup lakukan pengecekan 1-2 kali saja, ya!

Pengecekan Kadar Gula Darah Secara Rutin
Foto: Unsplash.com
Batasi konsumsi gula, garam dan lemak

Membatasi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula, garam dan lemak juga menjadi salah satu tips bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa.

Jangan memaksakan puasa

Jika penderita diabetes mengalami hipoglikemia (kadar gula dalam darah <70 dan 70 – 90 mg/dl), hiperglikemia (glukosa darah > 300 mg/dl), serta terdapat tanda-tanda dehidrasi akut, maupun gejala sakit lainnya, maka penderita diabetes diperbolehkan untuk membatalkan puasa untuk mencegah hal-hal yang ngga diinginkan.

Menjalani puasa menjadi nikmat tersendiri bagi umat muslim di dunia, tetapi jika kamu mengalami diabetes sebaiknya perhatikan beberapa hal yang sudah disebutkan di atas supaya bisa berpuasa dengan sehat! Yuk, cegah risiko bagi penderita DM tipe II selama berpuasa!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.