Sahabat Sehat, apa kamu tau saat ini sudah ada vaksin untuk mencegah kanker serviks? Vaksin untuk mencegah kanker leher rahim ini sudah ada sejak lama, namun masih banyak yang belum mengetahuinya.
Selain itu, belum adanya program pemerintah untuk mengharuskan vaksinasi ini juga menjadi salah satu faktor banyak yang belum divaksinasi. Lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Vaksin HPV (Human Papilloma Virus)
Vaksin HPV merupakan bentuk perlindungan yang spesifik untuk mencegah penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim. Vaksin terbuat dari mikroorganisme (bakteri atau virus) yang dinonaktifkan. Virus HPV menginfeksi manusia pada sel epitel kulit dan membran mukosa (salah satunya di daerah kelamin) yang dapat menyebabkan kanker.
Ada banyak tipe virus HPV diantaranya yang paling sering ditemukan di dunia, yaitu HPV 16 dan HPV 18 penyebab 70% kasus kanker serviks pada perempuan. Sedangkan 90% kasus yang terinfeksi virus tipe HPV 6 dan 11 merupakan penyebab penyakit kulit kelamin. Pemberian vaksinasi HPV juga dilaporkan dapat memberi proteksi sebesar 89%.
Vaksinasi HPV di Indonesia
Di dunia sebanyak 67 dari 194 negara sudah menjalankan program vaksinasi HPV dan dapat menurunkan kasus kanker serviks dan penyakit terkait infeksi HPV. Vaksin HPV ini sudah ada sejak lama, namun harganya mahal dan juga informasi mengenai vaksin HPV belum banyak.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 tahun 2015, saat ini pencegahan primer telah digalakkan, yaitu upaya menghindari risiko dan vaksinasi HPV. Pemerintah mencanangkan dibuatnya program vaksinasi HPV kepada anak kelas 5 dan 6 SD melalui progaram BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
Program vaksinasi ini didahulukan untuk anak-anak, tetapi juga akan dilakukan untuk dewasa secara bertahap. Program tersebut akan digratiskan oleh pemerintah dan berlaku bukan hanya bagi perempuan, tapi juga untuk laki-laki.
Tipe dan efektivitas vaksin HPV
Di Indonesia, ada dua jenis vaksin HPV yang beredar, yaitu bivalen dan tetravalen. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim dengan efektivitas mencapai lebih dari 90% setelah pemberiam dosis ketiga pada perempuan.
Sedangkan, tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV, yakni HPV 6, 11, 16, dan 18 yang dapat mencegah kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward dengan efektivitas 70-100%. Vaksin tetravalen ini mampu mengurangi kasus kanker serviks sampai 90%.
Efek samping setelah vaksinasi HPV
Setelah divaksinasi, pada sebagian orang mungkin akan terjadi memar dibagian suntikan, adanya reaksi alergi ringan seperti gatal, mual dan biduran. Demam ringan (37,7°C) ataupun sedang (39°C) dan adapun reaksi alergi berat seperti kesulitan bernapas.
Sahabat Sehat pasti ingat slogan ini “mencegah lebih baik daripada mengobati”, jadi ayo vaksinasi! TErlebih jika nanti sudah dilaksanakannya program pemerintah yang menggratiskan vaksinasi HPV, jangan sampai Sahabat Sehat melewatkan kesempatan itu.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP