Yuk, Kenali Lebih Jauh mengenai Filariasis, si Kaki Gajah!

Halo, Teman Sehat! Apakah kamu pernah mendengar tentang Filariasis? Yap, Filariasis atau yang biasa disebut dengan penyakit kaki gajah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih terjadi di Indonesia.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bisa menyebabkan kecacatan yang memberikan dampak cukup besar bagi penderitanya. Infeksi cacing filaria bisa menyebabkan gejala klinis akut dan atau kronis. Lalu, apa yang menjadi penyebab terjadinya penyakit ini dan bagaimana penularannya? Berikut penjelasannya!

Apa penyebabnya?

Penyakit kaki gajah disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria dari kelompok nematoda, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi serta Brugia timori. Penularan penyakit bisa terjadi dengan perantaraan nyamuk. Penyakit kaki gajah bisa ditularkan oleh semua jenis nyamuk (Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres) ngga seperti penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu.

Bagaimana proses penularan penyakit?

Proses penularan dimulai saat seekor nyamuk menghisap darah seseorang yang mengandung anak cacing filaria (mikrofilaria) dan di dalam tubuh nyamuk akan menjadi parasit selama kurang lebih dua minggu kemudian berubah menjadi larva L3.

Larva L3 akan masuk ke dalam tubuh orang lain, setelah nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang tersebut. Kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi cacing filaria dewasa di dalam kelenjar getah bening dan pembuluh darah manusia. Pada malam hari, cacing ini akan menghasilkan cacing-cacing kecil mikrofilaria yang beredar di peredaran darah tepi, tapi pada siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler darah organ dalam.

Tanda dan gejala

Kaki gajah akut

  • Demam berulang selama 3-5 hari (bisa hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah kerja berat)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah lipatan paha tanpa disertai adanya luka
  • Radang saluran kelenjar getah bening
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah zakar yang terlihat sedikit kemerahan dan terasa panas

Kaki gajah kronis

  • Stadium I : bengkak pada anggota tubuh (hilang saat bangun pagi), tidak ada lipatan kulit, kulit yang bengkak tetap cekung setelah ditekan selama beberapa detik (pitting edema)
  • Stadium II : bengkak ngga hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit, pitting edema
  • Stadium III : bengkak menetap, kulit dalam keadaan normal dan halus, lipatan kulit dangkal, non pitting edema
  • Stadium IV : engkak menetap, lipatan kulit dangkal, benjolan di kulit
  • Stadium V : bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam, benjolan di kulit
  • Stadium VI : bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dangkal dan dalam
  • Stadium VII : bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam, benjolan, dan penderita tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari

Pencegahan secara masal

Pemberian Obat Pencegahan Secara Masal (POPM) Filariasis dilakukan sekali setahun selama minimal lima tahun berturut-turut terhadap semua penduduk usia 2 tahun – 70 tahun di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Endemis Filariasis. Tujuan pemberian yaitu bisa mematikan semua mikrofilaria yang ada di dalam darah setiap penduduk dalam waktu bersamaan dan memutus rantai penularan Filariasis.

Berdasarkan informasi di atas, sekarang Teman Sehat sudah paham kan mengenai penyakit kaki gajah? Perhatikan dan jangan lupa untuk selalu waspada terhadap apa yang ada di sekitar kamu ya, Teman Sehat!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.