Yuk, Lakukan Tips ini saat Mengolah Daging!

Selamat Hari Raya Idul Adha Teman Sehat, bagi kamu yang merayakan. BTW, hari ini menu apa yang disajikan di rumah kamu? Ketupat, opor, semur daging, rendang, atau sambal goreng ati. Semua makanan tadi, selain enak dan bergizi juga harus diperhatikan cara mengolahnya. Kalau salah mengolahnya, selain rasanya ngga pas, juga bisa menyebabkan sakit perut, karena daging yang dimasak belum matang. Nah, biar hal ini ngga terjadi, yuk simak tipsnya!

Akibat cara mengolah daging yang salah

Jika mengolah daging dengan cara yang salah, maka akan meningkatkan risiko foodborne ilness atau penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang terinfeksi bakteri jahat. Contoh bakteri jahatnya adalah Salmonella, E.coli, Listeria, dan Campylobacter yang bisa menyebabkan pusing, mual/muntah dan diare.

Terus gimana ya, kalau ada yang suka makan steak setengah matang atau rare? Menurut NSW Government Food Safety, pengolahan daging steak, udah memenuhi standar, dengan suhu yang sesuai. Karena bagian luar daging yang terpapar oleh udara cuma sedikit, jadi setelah dimasak, bakteri yang ada di bagian luar akan mati dan dengan suhu yang tinggi, batkeri di dalamnya pun akan mati.

Yuk, lakukan tips ini saat mengolah daging!

  1. Pastikan kebersihan alat, jika ingin menggunakan alat pemanggang, pastikan alat tersebut bersih dari kotoran dan sudah dicuci menggunakan sabun pencuci.
  2. Perhatikan daging yang digunakan, jika daging yang digunakan dalam keadaan beku, sebaiknya kamu cairkan (thawing) terlebih dahulu. Ada tiga cara yaitu:

  • Memindahkannya dari frezeer ke refrigerator satu hari sebelumnya. Jika ada bagian tulangnya, maka waktu untuk mencairkannya dua hari sebelumnya;
  • Merendam daging beku yang sudah dikemas didalam plastik dengan air dingin. Setiap 30 menit, air diganti sampai daging mencair.
  • Menggunakan microwave, tapi kelemahannya pencairannya mungin ngga merata dan bisa menyebabkan kualitasnya kurang baik.
  1. Masak dengan suhu yang tepat, jika kamu ingin memasak daging dengan cara direbus, dipanggang ataupun ditumis, suhu yang digunakan harus pas yaitu 163˚C – 218˚ Jangan terlalu tinggi/rendah karena bagian dalam daging belum tentu matang.
  2. Cek tingkat kematangannya, perubahan warna saat memasak daging, ngga menjamin kalau daging itu udah matang, loh! Kamu bisa mengeceknya dengan melihat ngga ada warna pink dipermukaan daging.

Jika dagingnya tebal, bisa dipotong untuk melihat tingkat kematangannya. Selain itu kamu juga bisa menusuk daging dengan garpu/pisau, jika ‘jus’ yang keluar jernih, maka daging sudah matang

  1. Penyajian, sajikan daging dalam keadaan hangat atau kamu bisa menunggu 3 menit untuk mengistirahatkan daging sebelum disajikan. Jika daging disajikan secara buffet, pastikan api untuk menghangatkan makanan tetap menyala. Jika disajikan langsung, daging hanya bisa bertahan selama 2 jam, karena daging merupakan makanan yang cepat rusak.

Jika ada sisa makanan

Jika ada daging matang yang tersisa, pindahkan daging ke dalam wadah dan simpan di dalam refrigerator/freezer, untuk menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Sisa makanan yang disimpan di dalam referigerator akan bertahan selama 4 hari.

Sedangkan yang disimpan di dalam freezer akan bertahan selama 2-3 bulan. Ingat ya, jangan hangatkan makanan sisa lebih dari dua kali dan jika ingin langsung dikonsumsi, makanan akan bertahan selama dua hari. Jika tampilannya meragukan, buanglah makanan sisa tersebut, ya!

Nah, sekarang kamu udah tau kan, gimana cara memasa daging yang baik? Yuk, tetap sehat mengonsumsi daging selama Idul Adha, agar manfaat dari zat gizinya bisa kamu ambil secara optimal! Selamat mencoba!

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.