Diabetes Borderline dan Cara Mengurangi Risikonya

Diabetes borderline juga sering disebut sebagai pradiabetes menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengancam dunia. Proyek Federasi Diabetes Internasional mengungkapkan kalau peningkatan prevalensi pradiabetes menjadi 471 juta secara global pada tahun 2035.

Maka dari itu, Sahabat Sehat perlu segera melakukan tindakan untuk mengurangi risikonya. Dengan cara apa? Lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!

diabetes borderline
Foto: Freepik.com

Apa itu Diabetes Borderline?

Diabetes borderline atau pradiabetes adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena diabetes tipe 2. Orang dengan pradiabetes mempunyai resistensi insulin dimana kamu mengalami Kenaikan dari kadar gula darah normal, namun kadarnya tidak cukup tinggi untuk diagnosis diabetes.

Di Amerika, sekitar 96 juta orang dewasa yang mengidap pradiabetes. Sekitar 80% dari jumlah tersebut tidak mengetahui kalau mereka menderita pradiabetes. Selain diabetes tipe 2, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terkena jantung dan stroke.

Kriteria diagnosis pradiabetes, nilai gula darah puasa atau GDP berkisar 100—125 mg/dl, GD2PP atau gula darah 2 jam postprantal atau tes tolerensi glukosa oral berkisar 140—199 mg/dl dan HbA1c berkisar antara 5,7—6,4%. Nilai tersebut berdasarkan ketetapan Perhimpunan Endokrinologi Indonesia tahun 2021.

Faktor risiko pradiabetes

Ada beberapa kondisi yang menjadi penguat terjadinya pradiabetes, di antaranya memiliki berat badan berlebih seperti gemuk dan obesitas, berusia 45 tahun atau lebih, dan memiliki riwayat keluarga yang mengalami diabetes tipe 2. Kebiasaan tidak aktif secara fisik dan merokok juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Tercatat seorang perokok lebih berisiko 2,5 kali lipat mengalami kondisi pradiabetes dibandingkan orang yang tidak merokok.

Selain itu, seseorang yang pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil) atau melahirkan bayi  lebih dengan berat lebidari 4 kg, atau mengidap sindrom ovarium polikistik juga lebih berisiko mengallami kondisi ini. Di samping itu, keturunan Afrika, Amerika Hispanik/Latin, Indian Amerika, penduduk Kepulauan Pasifik, dan keturunan Asia mempunyai risiko lebih tinggi.

cegah diabetes
Foto: Freepik.com

Cara mencegah terkena diabetes tipe 2

Dengan penurunan berat badan dan olahraga ringan, peserta penelitian mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 58% selama 3 tahun. Oleh karena itu, mengubah pola makan dan gaya hidup dapat sangat bermanfaat bagi penderita pradiabetes dan dapat membantu mendukung pengendalian gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.

Diet seimbang, fokus  pada makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan lemak yang menyehatkan jantung. Saat memilih biji-bijian, pastikan memilih jenis biji-bijian dengan karbohidrat kompleks.

Membatasi asupan gula tambahan, seperti yang ada pada makanan olahan yang dipanggang atau minuman yang dimaniskan dengan gula. Makanan dengan tambahan gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dan seringkali juga kekurangan nutrisi penting.

Nah, Sahabat Sehat begitulah mengenai pradiabetes.Yuk, mulai sekarang terapkan pola makan sehat, rutin olahraga, batasi asupan gula dan tidak merokok agar kamu dan keluarga terhindar dari diabetes tipe 2.

Referensi

Bansal, N. (2015). Prediabetes diagnosis and treatment: A review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4360422/. Diakses 28 Oktober 2023.

Darmawan, S. Kontroversi Pradiabetes. https://www.alomedika.com/kontroversi-prediabetes. Diakses 26 Oktober 2023.

Schaeffer, J. 2023. Understanding Borderline Diabetes: Signs, Symptoms, and More. https://www.healthline.com/health/diabetes/borderline-diabetes-know-the-signs#reducing-risk. Diakses 26 Oktober 2023.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.