Yuk Pahami, Lawan, Cegah Penyakit Kusta!

Teman Sehat, tahu ngga sih? Zaman dulu masyarakat percaya kalau penyakit kusta  merupakan penyakit kutukan. Faktanya penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bersifat merugikan. Dulunya, di beberapa negara termasuk Indonesia penderita penyakit ini akan dijauhi oleh masyarakat dan akan diangsingkan.

Mereka takut akan penyakit ini, padahal penyakit kusta dapat disembuhkan dengan beberapa terapi. Tapi, sebenarnya semembahayakan itukah penyakit ini? Mengapa masyarakat cenderung takut dengan penyakit ini? Berikut penjelasannya!

Apa sih penyakit kusta?

Penyakit kusta awalnya ditemukan oleh seseorang berkewarganegaraan Norwegia yang bernama Dr. Gerhard Armauer Henrik Hansen. Oleh karena itu istilah kusta atau lepra ini sering disebut juga dengan penyakit Morbus Hansen. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang bagian tubuh diantaranya saraf dan kulit.

Sumber: WHO.int

 Jika ngga segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak dan mata. Tapi ngga seperti mitos yang beredar di masyarakat, penyakit ini ngga menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah seperti pada penyakit tzaraath yang sering disamakan dengan kusta. Hanya saja, kusta akan memberikan bekas luka.

Bagaimana cara penularannya?

Sebenarnya penularan penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, menurut WHO dalam laman situsnya menjelaskan bahwa, penularan penyakit ini kemungkinan terjadi ketika adanya kontak langsung antara penderita dengan orang sehat. Baru-baru ini juga dugaan penularan penyakit ini melalui jalur pernafasan juga meningkat. Ada juga kemungkinan penularan ini disebabkan oleh serangga.

Seperti apa gejalanya,

Tanda atau gejala yang dialami pada penderita kusta diantaranya :

  • Kulit mengalami bercak putih seperti panu,
  • Ada bintil-bintil kemerahan yang tersebar pada kulit,
  • Ada bagian tubuh yang ngga berkeringat,
  • Rasa kesemutan pada anggota badan atau bagian raut muka,
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang,
  • Mati rasa karena kerusakan syaraf tepi.

Cara pencegahannya

Penyakit kusta bisa disembuhkan dengan berbagai macam terapi, contohnya saja Multidrug therapy (MDT), yaitu perpaduan obat-obatan seperti rifampicin, clofazimine, dan dapsone. Pencegahan penyebaran penyakit ini bisa dilakukan dengan cara merawat penderita secara terpisah agar bakteri ngga tersebar luas.

Selain itu, mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang juga sangat diperlukan agar sistem imun bekerja dengan optimal. Makanan yang mengandung antioksidan juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga pertahanan diri terhadap infeksi dari bakteri ini bisa dihambat.

Nah, jadi mulai sekarang jangan jauhi penderita kusta, ya! Dukungan dari keluarga dan kerabat sangat penting bagi penderita. Memperbanyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan antioksdian sangat dianjurkan. Jangan lupa diimbangi dengan terapi kesehatan, ya Teman Sehat!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.