Saat waktu luang atau waktu libur, sebagian besar orang cenderung menghabiskan waktu dengan bersantai dan bermalas-malasan. Menikmati liburan dengan rebahan sembari melakukan beberapa kegiatan hiburan, seperti menonton televisi atau film, mengakses media sosial, atau mendengarkan musik sudah menjadi hal yang umum dilakukan.
Boleh saja memanjakan diri dengan rebahan, namun jangan berlanjut membuat Sahabat Sehat malas gerak, ya. Dikarenakan, kebiasaan ini bisa menurunkan frekuensi aktivitas tubuh, sehingga berdampak pada kesehatan.

Dampak buruk rebahan pada kesehatan memang cukup banyak, meskipun tidak langsung dirasakan. Dampak tersebut muncul setelah kamu menjadi kaum rebahan dan rutin melakukan kebiasaan malas gerak.
Menurunkan Kinerja Otak
Kinerja otak bisa menurun saat bermalas-malasan karena tidak dirangsang untuk bekerja. Jika berlama-lama bermain gadget, kinerja otak semakin berkurang. Meskipun diperbolehkan beristirahat tanpa memikirkan sesuatu, namun jangan menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan.
Stres dan Sulit Berkonsentrasi
Terlalu banyak rebahan adalah salah satu bentuk malas gerak. Kurangnya aktivitas fiik dapat menurunkan produksi hormon endorfin, yaitu hormon yang membantu mengatur stres. Malas gerak juga membuat paru-paru terhimpit dan menyebabkan penyaluran oksigen tidak berjalan lancar. Akibatnya terjadilah kekurangan suplai oksigen ke otak yang menurunkan konsentrasi.
Berisiko Osteoporosis
Osteoporosis adalah efek jangka panjang dari terlalu banyak rebahan. Jika banyak rebahan, sudah pasti seseorang jarang beraktivitas apalagi berolahraga. Jarang olahraga akan membahayakan tulangmu karena mempercepat pengeroposan tulang, terutama pada wanita yang lebih rentan. Sebaliknya, berolahraga 2—3 kali seminggu dapat menjaga massa tulang dan fleksibilitasnya.

Meningkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Aktivitas fisik sangat dibutuhkan untuk menjaga fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dengan lancar. Jika tidak aktif beraktivitas, maka kondisi jantung melemah. Seseorang yang jarang bergerak juga berisiko terkena stroke dan ada kemungkinan berujung pada serangan jantung. Disarankan untuk aktif bergerak minimal setiap tiga jam untuk peregangan otot.
Menyebabkan Obesitas
Rebahan sambil menonton atau melakukan sesuatu tentu sangat menyenangkan, terlebih disertai makan camilan. Setiap orang pasti merasa nyaman dan tanpa beban. Akibatnya, aktivitas berkurang dan kenaikan berat badan tidak bisa dicegah. Semakin lama waktu bermalas-malasan, semakin besar juga ukuran lingkar pinggang. Jika sudah mengalami overweight, lama kelamaan menjadi obesitas.
Metabolisme Tubuh Melambat
Metabolisme tubuh merupakan proses penyerapan gizi makanan dan diubah menjadi energi, sehingga merupakan proses dasar yang sangat penting. salah satu untuk melancarkannya adalah bergerak aktif dan berolahraga. sebaliknya, banyak rebahan melambatkan metabolisme.
Menurunkan Kesehatan Mental
Terlalu banyak rebahan juga berisiko menurunkan kesehatan mental. Dilansir dari studi di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity tahun 2018, rebahan lebih dari tiga jam per hari bisa meningkatkan gejala depresi. Sebaliknya, berolahraga justru membuat bahagia karena mengeluarkan hormon dopamin dan serotonin.
Bagaimana, Sahabat Sehat? Sebelum terlambat, sebaiknya kurangi kebiasaan rebahan agar tidak mengalami berbagai persoalan kesehatan tersebut. Luangkan waktu 30—60 menit untuk melakukan gerakan ringan, seperti stretching, yoga, berjalan santai atau jogging di kompleks rumah. Saat sedang menikmati waktu luang, boleh saja rebahan, namun jangan terlalu lama. Imbangilah dengan kegiatan produktif. Meskipun libur sekolah atau bekerja, bukankah tetap ingin berkarya?
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP